Setir Kemudi Bermasalah, Honda Lakukan Recall 2 Juta Unit Mobil di Amerika Utara

JAKARTA - Kabar kurang menyenangkan datang dari kubu Honda. Pabrikan otomotif ternama Jepang ini mengumumkan bakal lakukan penarikan kembali (recall) yang melibatkan sekitar 2 juta kendaraan di wilayah Amerika Utara.

Melansir dari Reuters, Rabu, 9 Oktober, biang keladi terjadinya recall adalah karena masalah pada sistem pengemudi sehingga dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Penarikan kembali ini melibatkan sejumlah model tahun 2022 hingga 2025, mencakup Civic, Civic Type R, CR-V, HR-V, dan dua model Acura yakni Integra serta Integra Type S. Kini, pabrikan berlogo ‘H’ ini telah menerima sebanyak 10.328 klaim garansi sejak 2021 lalu terkait masalah ini.

Secara rinci, sebanyak 1,7 juta di Amerika Serikat (AS) terdampak masalah ini, diikuti oleh 240.000 untuk wilayah Kanada, dan 58.000 unit lainnya berasal dari Meksiko.

Regulator keselamatan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) telah membuka penyelidikan mengenai hal tersebut pada Maret 2023 dan meningkatkannya pada November lalu.

Menurut lembaga tersebut, terdapat kotak roda gigi pada kemudi yang dirakit secara tidak benar yang menyebabkan gesekan internal berlebihan sehingga dapat menyebabkan pengemudi alami kesulitan dalam berkendara.

Gejala pada masalah ini adalah terdapat kebisingan kemudi yang tidak normal atau pengemudi susah memutar setir kemudi sehingga memerlukan tenaga lebih untuk mengendalikannya.

Honda mengatakan masalah ini berasal dari komponen yang diproduksi secara tidak tepat dan dapat membengkak jika terkena panas dan kelembapan lingkungan. Ditambah lagi, pegas yang dipasang tidak terlalu tinggi, sehingga meningkatkan gaya geser antar komponen.

Pihak dealer akan mengganti pegas roda gigi yang aus dengan suku cadang lebih baik. Pabrikan akan menghubungi pemilik kendaraan yang terdampak pada bulan November tahun ini.

NHTSA juga mencatat bahwa telah menerima laporan sebanyak 13 kecelakaan terkait masalah ini pada tahun lalu dengan 11 pengemudi di antaranya mengatakan mereka kehilangan kendali karena tidak mampu mengatasi pengendaliannya.