Perkuat Industri Perdagangan Berjangka Komoditi, Bappebti Jalin Kolaborasi dengan Otoritas AS

JAKARTA - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menjalin kolaborasi dengan Otoritas Amerika Serikat guna memajukan industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) di Indonesia.

Kepala Bappebti Kasan menyampaikan komitmen ini dibuktikan dengan melakukan pertemuan dengan berbagai entitas terkait PBK seperti Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (Commodity Futures Trading Commision/CFTC), Kamar Dagang AS-Indonesia (America-Indonesia Chamber of Commers/AICC) dan Bank Dunia di Washington D.C dan New York City, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

"Kami berkomitmen untuk memajukan industri PBK di Indonesia. Kunjungan kerja ini merupakan salah satu upaya untuk memperkuat kolaborasi antara Indonesia dengan berbagai entitas PBK di AS," ujar Kasan melalui keterangan di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa 8 Oktober.

Pertemuan dengan CFTC, kata Kasan, secara garis besar membahas kolaborasi untuk penguatan industri PBK Indonesia.

Kasan mengatakan bahwa CFTC AS merupakan badan pengawas independen yang dibentuk pemerintah AS. CFTC dibentuk untuk melindungi pelaku usaha dan investor dari penipuan, manipulasi, serta praktik-praktik ilegal di pasar komoditas, termasuk valuta asing (foreign exchange/forex).

Di samping itu, CFTC dibentuk untuk meningkatkan perdagangan komoditas AS yang terbuka dan kompetitif di pasar global.

CFTC disebut Kasan, tertarik dengan tata kelola perdagangan aset kripto yang dilakukan Bappebti, salah satunya terkait peran penting pelaku pasar di PBK yang menjadi salah satu kunci keberhasilan industri.

"Di sisi lain, kebijakan aset kripto yang diatur pemerintah AS saat ini selaras dengan pemerintah Indonesia. Di dalam kebijakan tersebut, aset kripto dinilai sebagai komoditas," kata Kasan.

Dengan Bank Dunia, Bappebti membahas penjajakan kerja sama antara kedua belah pihak. Hal tersebut dilakukan untuk pengembangan kelembagaan dan peningkatan PBK di Indonesia, termasuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk industri PBK, sekaligus melakukan reviu terhadap regulasi PBK Bappebti.

Sementara dengan AICC, Bappebti mendorong peningkatan transaksi multilateral dari sudut pandang pelaku usaha PBK di AS.

"AICC menekankan arti penting likuiditas transaksi dalam industri PBK. Untuk itu, edukasi kepada produsen komoditas agar bertransaksi di Bursa Berjangka Indonesia harus terus dilakukan Bappebti agar Bursa Berjangka di Indonesia lebih berkembang," kata Kasan.