Bagikan:

JAKARTA - IX Indobursa Exchange dengan bangga memperkenalkan bursa komoditi yang berfokus pada perdagangan komoditas strategis di Indonesia, terutama sebagai referensi harga perdagangan minyak sawit mentah (CPO). Indonesia, sebagai produsen CPO terbesar di dunia, memerlukan tata kelola dan mekanisme perdagangan yang efisien.

Kehadiran IX Indobursa Exchange diharapkan dapat mendukung transparansi dan efektivitas dalam perdagangan komoditi di Indonesia. Indobursa Exchange sendiri adalah bursa berjangka komoditas independen yang dimiliki oleh para pelaku komoditas fisik dan bekerjasama dengan PT Kliring Berjangka Indonesia anak usaha BUMN Danareksa Holding untuk proses kliring dan penyelesaian transaksinya.

Acara ini diselenggarakan untuk memperkenalkan IX Indobursa Exchange kepada pemangku kepentingan dan memperlihatkan potensi perdagangan komoditi yang lebih transparan, teratur, dan efektif.

Beberapa tujuan utama acara ini antara lain:

1. Memperkenalkan IX Indobursa Exchange sebagai bursa perdagangan komoditi yang andal dan transparan, serta memiliki izin sebagai bursa berjangka dari Bappebti - Kementerian Perdagangan.

2. Memberikan wawasan tentang mekanisme perdagangan komoditi berjangka di Indobursa yang berbasiskan multilateral.

3. Membangun jaringan dengan pelaku industri, seperti pengusaha kelapa sawit, pialang komoditi, dan pihak pemerintah.

4. Menyediakan ruang diskusi terkait perkembangan industri komoditi berjangka di Indonesia dan tantangan ke depan.

Direktur Utama IX Indobursa Exchange Agung Rihayanto mengatakan, IX Indobursa Exchange dirancang untuk mendukung transparansi dan efisiensi perdagangan komoditas strategis di Indonesia,

terutama CPO.

"Kami berharap dapat menjadi referensi harga yang kredibel dan solusi dalam tata kelola perdagangan komoditi yang lebih baik," jelasnya, dikutip Sabtu 5 Oktober.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Arsjad Rasjid mengucapkan selamat atas kehadiran Indobursa Exchange komoditas berjangka terpercaya. Komoditas alam Indonesia luar biasa melimpah.

"Oleh karena itu Indonesia harus siap bersaing secara global, dan di sini Indobursa Exchange akan berperan. Selain regulasi dari pemerintah, peran pasar menjadi kunci. IX dapat hadir menjadi platform yang efisien dan transparan serta mampu memfasilitasi price discovery khususnya untuk komoditas strategis bagi perekonomian nasional, mulai dari pertanian, perkebunan, hingga energi. Sehingga bisa mencapai pertumbuhan ekonomi setara 8 persen dan mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045," jelasnya.

Sementara Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Budi Susanto mengatakan, ini adalah langkah besar menuju transparansi dan efisiensi dalam perdagangan komoditas, khususnya kelapa sawit, yang merupakan pilar penting dalam ekonomi Indonesia.

"Kami yakin bahwa dengan kehadiran IX Indobursa, kita akan melihat perkembangan signifikan dalam pengelolaan pasar komoditi yang lebih modern, inklusif, dan kompetitif," ujarnya.

Adapun Kepala Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Dr. Ir. Kasan, MM mengatakan, pengenalan IX Indobursa Exchange merupakan salah satu langkah nyata dalam mewujudkan apa yang telah dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun sebelumnya. Sebagai produsen CPO terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran strategis dalam menentukan arah pasar komoditas global.

"Pemerintah akan terus berupaya menciptakan referensi harga yang transparan dan kredibel, khususnya di sektor industri CPO, guna memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional," ungkap dia.

Indobursa Exchange mengusung konsep kolaborasi sehat dengan berbagai pihak di industri kelapa sawit, mulai dari petani kecil hingga perusahaan besar. Dengan demikian, Indobursa tidak hanya menyediakan pasar yang terbuka bagi semua, tetapi juga mendukung peningkatan kualitas produk dan efisiensi perdagangan.

Perkenalan ini diharapkan akan menjadi permulaan bagi transformasi industri kelapa sawit Indonesia menuju perdagangan yang lebih modern, transparan, dan berkelanjutan.