Pramono Janji Lanjutkan Pembangunan Museum Rasulullah di Lahan Reklamasi Ancol
JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengaku akan mengupayakan kelanjutan pembangunan Museum Rasulullah atau Museum Sejarah Nabi di lahan reklamasi Ancol, Jakarta Utara.
Rencana yang bakal dijalankan jika terpilih dalam Pilgub Jakarta 2024 ini telah diutarakan kepada Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).
"Kalau itu memang menjadi amanah, saya juga sudah bicara dengan Pak JK, ketika bertemu dengan Pak JK, maka gagasan untuk melanjutkan Museum Rasulullah di Ancol ini akan kami teruskan dan kami lanjutkan," kata Pramono di Pademangan Barat, Jakarta Utara, Selasa, 8 Oktober.
Pembangunan Museum Rasulullah mulanya digagas sejak era Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta. Anies mengeluarkan izin pembangunan Museum Sejarah Nabi dan masjid apung dengan luas 3 hektare dari puluhan hektare lahan reklamasi itu.
Peletakan batu pertama atau groundbreaking juga sempat dilakukan oleh Anies pada Februari 2020. Pembangunan museum dan masjid ini tak menggunakan APBD, melainkan kerja sama pihak Ancol dengan swasta menggunakan konsep business to business (B2B).
Namun, sejak pandemi COVID-19 melanda pembangunan Museum Rasulullah terhenti hingga saat ini. Sehingga, Pramono berniat melanjutkan pembangunannya.
Baca juga:
Kelanjutan pembangunan ini juga menjadi aspirasi yang disampaikan Sekjen Forum RT-RW DKI Jakarta Andi Pane kepada Pramono saat mantan Sekretariat Kabinet itu berkunjung ke kediamannya.
"Karena ini di Jakarta yang dekat dengan Ancol pada waktu itu, termasuk tadi Pak Haji Andi Pane menyampaikan untuk melanjutkan gagasan Museum Rasulullah," jelas Pramono.
Tak hanya melanjutkan pembangunan Masjid Rasulullah, Pramono juga mengaku akan menyelesaikan persoalan warga dengan pihak Ancol terkait program pemberdayaan UMKM di kawasan wisata pantai utara Jakarta tersebut.
"Ada (program UMKM) di Ancol yang satu gerobak dipakai berdua. Menurut saya yang begini-begini harus diselesaikan walaupun kelihatannya kecil tapi harus diselesaikan. Akan lebih baik kalau tetap satu gerobak ya satu orang supaya orang mau berkembang UMKM-nya, tergantung bagaimana keuletan yang bersangkutan untuk bekerja di Ancol.
Jadi kalau memang ada, nanti kami akan kembalikan," imbuhnya.