Paul Pogba dan Juventus Sepakat Berpisah selepas Sanksi Doping Tuntas

JAKARTA - Paul Pogba dilaporkan akan setuju untuk mengakhiri kontraknya dengan Juventus setelah larangan tampil di sepak bola akibat penggunaan zat terlarang dikurangi dari empat tahun menjadi 18 bulan.

Sebagaimana diketahui, gelandang 31 tahun itu dinyatakan positif menggunakan zat terlarang DHEA, yang secara alami meningkatkan produksi testosteron, pada Agustus 2023.

Mantan bintang Manchester United itu mengklaim bahwa ia mengonsumsinya secara tidak sengaja.

Namun, Kantor Kejaksaan Anti-Doping menolak permohonan Pogba dan menjatuhkan larangan bermain selama empat tahun pada bulan Februari 2024. Hukuman itu mengakhiri karier pemain Timnas Perancis yang menjuarai Piala Dunia 2018 itu.

Namun, Pogba diberi jalan keluar bulan ini setelah mengajukan kasusnya ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Mereka mengurangi hukumannya dari empat tahun menjadi 18 bulan.

Hal itu berarti Pogba akan tersedia untuk bermain lagi mulai Maret 2025. Sementara ia dapat berlatih dengan klubnya mulai Januari 2025.

Hanya saja, tampaknya hal itu tidak akan terjadi di Juventus. Fabrizio Romano, pakar transfer sepak bola Eropa, mengklaim semua pihak kini hampir menyetujui kesepakatan yang akan membuat Pogba mengakhiri kontraknya di Turin.

Sang gelandang hanya bermain dua kali pada awal musim 2023/2024, setelah bergabung Si Nyonya Tua.

Bos Juventus saat ini, Thiago Motta, sejak saat itu telah membawa skuadnya ke arah yang baru.

Pogba dikatakan setuju bahwa awal yang baru adalah tindakan terbaik. Dia akan mulai mencari klub begitu ia menjadi agen bebas.

Para petinggi Juventus tentu saja bereaksi dingin terhadap berita ketersediaan Pogba yang akan segera terjadi.

"Klub akan memutuskan apa yang harus dilakukan dengan Pogba. Bagi saya, ia adalah pemain hebat, ia sudah lama tidak bermain," tutur Motta dilansir The Sun.

"Dia adalah pemain hebat, tetapi dia sudah lama tidak beraksi," ujar Direktur Olahraga Juventus, Cristiano Giuntoli, menambahkan pernyataan Motta.