Drone Tempur Terbaru Turki Anka-3 Perdana Tampil di Publik, Mampu Bawa Bom Penghancur Bunker

JAKARTA - Drone pertama Turki dengan sayap terbang yang mampu melakukan serangan dan penetrasi Anka-3 melakukan debut publik perdananya dalam gelaran Teknofest Kamis lalu.

Dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI), Anka-3 terbang bersama dengan pesawat latih jet canggih buatan dalam negeri TAI, Hürjet dan pesawat latih dasar Hürküş.

Ini adalah anggota ketiga dari keluarga drone Anka buatan TAI dan menawarkan beberapa keunggulan seperti visibilitas radar yang rendah, kecepatan tinggi berkat mesin jetnya dan kapasitas muatan yang besar, dikutip dari Daily Sabah 4 Oktober.

Kendaraan udara tempur nirawak bermesin turbofan tanpa ekor vertikal pertama Turki ini diharapkan mampu terbang pada ketinggian hingga 40.000 kaki dan bertahan terbang hingga 10 jam pada ketinggian 30.000 kaki.

Drone ini tidak memiliki ekor horizontal maupun vertikal, desain yang menurut para pejabat akan memungkinkannya beroperasi secara diam-diam tanpa terdeteksi. Drone ini juga akan memiliki kemampuan transfer berkecepatan tinggi, yang memungkinkan penyebaran cepat ke daerah-daerah terpencil.

Drone ini akan memiliki berat lepas landas maksimum 6.500 kilogram (14.330,05 pon) dan kapasitas muatan praktis 1.200 kilogram.

Nantinya, Anka-3 akan mampu melakukan berbagai misi seperti pengintaian, pengawasan hingga intelijen, dengan amunisi udara-darat, amunisi udara-ke-udara dan sistem radar.

Selain itu, drone tersebut akan dapat melakukan banyak tugas seperti operasi dan relai komunikasi bersama dengan elemen-elemen ramah lainnya.

Kapasitas Anka-3 akan memungkinkan integrasi berbagai macam pilihan persenjataan, mulai dari amunisi yang biasa digunakan di UAV saat ini hingga amunisi yang lebih besar seperti SOM-J, MK-82 hingga bom penghancur bunker.

Meskipun pengerjaannya dimulai pada tahun 2022, drone ini berhasil menyelesaikan penerbangan perdananya pada bulan Desember 2023.