Dihantam Serangan Israel, Rumah Sakit di Lebanon Selatan Setop Beroperasi, 7 Orang Tewas
JAKARTA - Salah satu rumah sakit paling selatan di Lebanon tidak dapat beroperasi pada Jumat setelah serangan Israel menghantam fasilitas tersebut.
Direktur rumah sakit Marjayoun, Dr. Mones Kalakish, mengatakan serangan itu menewaskan tujuh orang di luar pintu masuk RS.
“Kami bertahan selama yang kami bisa, tapi pagi ini kami diserang dan kami harus mengungsi,” kata Kalakish kepada CNN, Jumat, 4 Oktober.
“Kami panik dan ketakutan,” imbuhnya menyebut pekerja medis dalam kondisi yang mengerikan.
Baca juga:
- Militer Israel Klaim Bunuh 250 Militan Hizbullah Lewat Operasi Serangan Darat
- Pegawai PLTN Zaporizhzhia Tewas dalam Serangan Bom Mobil Ukraina
- Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei: Israel Berpura-pura Menang Lewat Pembunuhan
- Militer Israel Hancurkan Terowongan Bawah Tanah Cegah Penyelundupan Senjata ke Lebanon
Dilaporkan sebanyak 37 fasilitas kesehatan telah ditutup di Lebanon selatan sejak dimulainya serangan pemboman Israel hampir dua pekan lalu, menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Sedangka pada Kamis, 3 Oktoober, dilaporkan 28 petugas kesehatan tewas akibat serangan Israel.
Pasukan Israel telah menghujani bom di wilayah paling selatan negara itu dalam beberapa hari terakhir ketika mereka mempersiapkan kemungkinan operasi darat lebih lanjut di Lebanon.
Puluhan ribu orang telah meninggalkan daerah tersebut karena khawatir akan keselamatan mereka.