WHO Setujui Uji Diagnostik Mpox Pertama di Dunia untuk Penggunaan Darurat

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengesahkan uji diagnostik mpox milik Abbott Laboratories untuk penggunaan darurat pada Hari Kamis, persetujuan pertama dalam upaya lembaga tersebut untuk meningkatkan kemampuan pengujian di negara-negara yang menghadapi wabah penyakit tersebut.

Uji PCR waktu nyata, uji Alinity m MPXV, memungkinkan deteksi DNA virus mpox atau cacar monyet dari usapan lesi kulit manusia, kata WHO, seraya menambahkan uji tersebut dirancang untuk digunakan oleh personel laboratorium klinis yang terlatih.

"Uji diagnostik mpox pertama yang tercantum dalam prosedur Daftar Penggunaan Darurat (EUL) ini merupakan tonggak penting dalam memperluas ketersediaan pengujian di negara-negara yang terkena dampak," kata Yukiko Nakatani, asisten direktur jenderal lembaga tersebut untuk akses ke obat-obatan dan produk kesehatan, melansir Reuters 4 Oktober.

Badan tersebut mengatakan sedang mengevaluasi tiga uji diagnostik mpox baru untuk penggunaan darurat dan juga sedang berdiskusi dengan produsen lain untuk memperluas ketersediaan alat diagnostik mpox.

Pada Bulan Agustus, WHO meminta produsen untuk menyerahkan produk mereka untuk tinjauan darurat. Prosedur EUL adalah penilaian berbasis risiko terhadap vaksin, uji, dan perawatan yang tidak berlisensi untuk mempercepat ketersediaannya selama keadaan darurat kesehatan masyarakat.

Terpisah, seorang juru bicara Abbott mengatakan, perusahaan "saat ini memiliki uji mpox Alinity m dalam inventaris dan akan bekerja sama dengan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pengujian mereka".

Diketahui, WHO menyatakan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global untuk kedua kalinya dalam dua tahun pada bulan Agustus, menyusul wabah infeksi virus di Republik Demokratik Kongo, yang telah menyebar ke negara tetangga Burundi, Uganda dan Rwanda.

Dua galur mpox menyebar, varian klade I yang endemik di beberapa bagian Afrika Barat dan Tengah, serta galur baru yang lebih mudah menular, klade Ib, yang telah memicu kekhawatiran global.

Swedia, Thailand, dan India telah mengonfirmasi kasus virus tipe klade Ib, di luar Republik Demokratik Kongo dan negara-negara tetangga.