Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri mengimbau warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kawasan Timur Tengah untuk mengikuti arahan rencana kontijensi hingga menunda perjalanan ke sejumlah negara, saat situasi di kawasan semakin memanas.

Belum usai konflik Israel dengan kelompok militan Palestina di Jalur Gaza yang pecah pada 7 Oktober tahun lalu, situasi di kawasan kian panas seiring dengan meningkatkan konflik antara Israel dengan Hizbullah di Lebanon selatan yang meningkat dua pekan terakhir.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menjelaskan, saat ini seluruh perwakilan RI di kawasan tersebut telah berkoordinasi dan telah ditetapkan rencana kontijensi.

"Sesuai SOP Kemlu, ada rencana kontijensi dan koordinasi seluruh perwakilan di kawasan," kata Judha dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat 4 Oktober.

Lebih jauh Judha menerangkan, KBRI Amman di Yordania saat ini menetapkan status Siaga 1 untuk wilayah Palestina dan Israel. Di mana ada 4 WNI di Gaza (relawan), serta 231 WNI di Israel yang merupakan peserta magang.

KBRI Beirut di Lebannon menetapkan Siaga 1 untuk seluruh wilayah, di mana ada 116 WNI di negara itu.

Di Iran, KBRI Teheran menetapkan Siaga 2 denagn ada sekitar 391 WNI di negara tersebut, mayoritas mahasiwa di Qom.

Sedangkan di Suriah, KBRI Damaskus menetapkan Siaga III, dengan Siaga 1 ditetapkan di empat wilayah, yakni Al Hasakeh, Ar Raqqah, Deir ez-Zur dan Idlib.

"Total ada 1.201 WNI di negara itu, namun tidak ada yang berada di empat wilayah berstatus Siaga 1," jelas Judha.

Kementerian Luar Negeri juga memantau WNI di Yaman lewat KBRI Muscat, di mana kebanyak WNI berada di wilayah Hadramaut yang tidak dikuasai oleh Kelompok Houthi, yang terlibat ketegangan di kawasan.

Dalam kesempatan tersebut, Judha juga menyampaikan sejumlah imbauan. mulai dari meningkatkan kewaspadaan, menghindari lokasi rawan, serta menghubungi perwakilan RI dan melakukan lapor diri.

Kementerian Luar Negeri RI juga mengimbau WNI untuk mengikuti arahan rencana kontijensi, termasuk evakuasi, serta mengantipasi gangguan penerbangan.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri RI juga mengimbau untuk menunda perjalanan ke Lebanon, Suriah, Iran, Palestina dan Israel.