Banjir di Bosnia, 14 Orang Tewas
JAKARTA - Sebanyak 14 orang tewas dalam banjir di Bosnia dan Herzegovina. Sejumlah orang juga dilaporkan hilang ketika hujan lebat dan tanah longsor menghancurkan rumah, jalan dan jembatan di pusat negara itu.
Kotamadya Jablanica, sekitar 70 km barat daya ibu kota Sarajevo, tempat banyaknya korban jiwa dilaporkan, aksesnya terputus total setelah jalur jalan raya dan kereta api hancur.
Kepresidenan antar-etnis Bosnia - yang merupakan tripartit Bosnia, Serbia dan Kroasia - mengatakan pihaknya meminta bantuan militer untuk wilayah Jablanica yang lebih luas untuk penyelamatan.
Beberapa rumah telah hancur menjadi puing-puing akibat tanah longsor, yang tampaknya menjadi banjir terburuk di Bosnia sejak tahun 2014, ketika lebih dari 20 orang tewas akibat banjir tersebut.
“14 orang tewas ditemukan di daerah Jablanica,” kata Darko Jukan, juru bicara pemerintah wilayah dilansir Reuters, Jumat, 4 Oktober.
“Ada banyak orang yang dilaporkan hilang. Dalam beberapa kasus, hanya sebagian atap yang terlihat. Saya tidak ingat krisis sebesar ini sejak perang (1992-1995)," katanya.
Pada sesi darurat, pemerintah pusat Bosnia mengatakan akan mengalokasikan dana untuk pemulihan daerah yang terkena dampak.
Baca juga:
- Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei: Israel Berpura-pura Menang Lewat Pembunuhan
- Militer Israel Hancurkan Terowongan Bawah Tanah Cegah Penyelundupan Senjata ke Lebanon
- Israel Klaim Bunuh Kepala Unit Komunikasi Hizbullah di Beirut
- Tampil di Publik, Ayatollah Ali Khamenei Tegaskan Iran Tak akan Mundur dari Israel
Pemerintah Federasi Bosnia-Kroasia mengumumkan keadaan bencana alam di daerah yang terkena dampak banjir dan membentuk komite krisis untuk membantu meringankan situasi di sana.
Negara tetangganya, Kroasia dan Serbia, juga menawarkan bantuan kepada Bosnia dalam operasi penyelamatan.
Aldin Brasnjic, kepala administrasi Pertahanan Sipil di federasi Bosnia-Kroasia, mengatakan tim penyelamat tidak dapat menjangkau sejumlah desa karena jalan-jalan terblokir dan hujan akan mempersulit upaya mereka.