Pink Floyd Disebut Berhasil Menjual Katalognya Sekitar Rp1,18 Triliun

JAKARTA - Penantian panjang itu akhirnya berakhir. Pink Floyd disebut berhasil mencapai kesepakatan untuk menjual katalog musik, nama, dan citra mereka dengan nilai $400 juta (sekitar Rp1,18 triliun).

Sony disebut sebagai pihak yang membeli katalog Pink Floyd. Namun, Financial Times menyebut hak atas penulisan lagu tidak masuk dalam kesepakatan tersebut.

Sebagaimana yang dilaporkan, kesepakatan yang dicapai Pink Floyd jadi salah satu yang terbesar untuk tahun ini, dibandingkan dengan penjualan katalog musik lain.

Kesepakatan ini diambil setelah perseteruan dan pertikaian di antara personel dalam beberapa tahun belakangan, serta komentar kontroversial yang dibuat oleh Roger Waters (bass), yang dirasa telah mempersulit proses kesepakatan.

Sejak bulan lalu, Variety sudah melaporkan diskusi antara Pink Floyd dan Sony terkait penjualan katalog itu.

Hingga Rabu pagi, Sony belum merilis pernyataan atau menanggapi komentar tentang kesepakatan dilaporkan Financial Times.

David Gilmour, gitaris band tersebut, juga belum menanggapi permintaan komentar. Sementara Waters tidak dapat dihubungi.

Sebagai informasi, Pink Floyd adalah band rock asal Inggris yang memulai debut dengan album “The Piper at the Gates of Dawn” di tahun 1967.

Mereka merilis tidak kurang dari 15 album studio, dengan berbagai lagu hits, seperti “Comfortably Numb”, “Another Brick in the Wall”, “Money”, “Wish You Were Here”, dan masih banyak lagi.

Pada tahun 1994, Pink Floyd memilih untuk berhenti dari aktivitasnya sebagai band. Namun, mereka pernah beberapa kali reuni, pada tahun 2005, 2007, 2013-2014, dan 2022.

Penjualan katalog musik sendiri sudah direncanakan sejak tahun 2022, namun dikabarkan baru terealisasi tahun ini.