Gen Z dan Milenial di Kursi Parlemen: Mari Kita Beri Mereka Kesempatan
JAKARTA - Anggota DPR Periode 2024-2029 mulai bekerja sejak 1 Oktober 2024. Banyak wajah baru dari generasi milenial dan Gen Z yang menghiasi gedung parlemen di periode ini.
Contohnya Annisa M.A Mahesa yang menjadi Anggota DPR termuda untuk periode 2024-2029. Annisa bahkan didapuk menjadi pimpinan sementara saat pelantikan DPR RI peridoe 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (1/10) kemarin.
Meski masih berusia 23 tahun dan belum memiliki banyak pengalaman di dunia politik, hal tersebut tidak membuat dirinya gentar. Apalagi sejak masih duduk di bangku SMP, Annisa sudah sering diajak berkeliling ke tengah masyarakat oleh ayahnya, almarhum Desmond Junaidi Mahesa yang merupakan anggota DPR senior sekaligus aktivis 1998.
“Jadi sebagai anak seorang politisi seperti beliau tentunya kita diajarkan ilmu-ilmu politik. Dari kecil kita tuh sebagai anaknya disodorin buku-buku disuruh baca,” ungkap Annisa saat berbincang usai pelantikan Anggota DPR periode 2024-2029.
Icha, begitu dia biasa disapa, tidak khawatir dilihat sebelah mata dengan posisinya sebagai Gen Z. Icha yang lolos ke Senayan dari Dapil Banten II tersebut akan membuktikan generasi muda bisa bekerja dengan baik.
"Just do it, kita harus jadi agent of change. Itu bukan janji main-main, apalagi sebagai generasi muda ya. Mungkin orang memandang sebelah mata, nggak apa-apa, kita buktikan," ucapnya.
Walaupun belum tahu akan ditempatkan di komisi berapa oleh Fraksi Gerindra, perempuan kelahiran tahun 2001 ini punya concern pada isu pendidikan. Terutama karena Dapil Icha masih banyak terjadi masalah kesenjangan layanan pendidikan.
Baca juga:
- Lebih dari Setengah Populasi Indonesia Tak Mampu Makan Bergizi, Bagaimana Nasib Indonesia Emas 2045?
- Wacana Penambahan Kementerian dan Lembaga Tak Hanya Tambah Beban Anggaran, juga Bikin Rumit
- Rel Kereta Api jadi Tempat Aktivitas Warga, Bukti Kita Kekurangan Ruang Publik
- Kontroversi Akun Fufufafa dan Pertaruhan Reputasi Gibran Rakabuming Raka
“Salah satu isu yang akan aku gaungkan pendidikan yang merata. Di Banten II itu kalau by data yang pernah aku pelajari di Kabupaten Serang, ada kesenjangan pendidikan. Kalau di Kota Serang dan Cilegon lumayanlan, tapi Kabupaten Serang belum merata,” jelas Icha.
Untuk itu, Icha akan memanfaatkan posisinya di Parlemen untuk membantu perbaikan pemerataan layanan pendidikan bagi masyarakat. Ia siap mengawal program-program Pemerintah.
“Kita harus mendorong regulasi dan kebijakan yang sesuai untuk menyasar kepada isu kita, tentunya dari aku nanti saat ditempatkan di komisi mana ada programnya, mungkin akan aku dorong agar alokasi pada solusi pendidikan yang kurang merata itu,” paparnya.
“Gimana caranya akses pendidikan yang lebih inklusif, lapangan pekerjaan juga lebih inklusif,” tambah Icha.
Icha meyakini kehadiran legislator muda akan lebih relevan dalam memperjuangkan isu-isu terkait generasi muda. Bukan berarti politisi senior akan abai, namun ia menilai politisi muda akan lebih paham kebutuhan sesama generasinya.
“Politisi senior pasti mendengarkan tapi apakah mereka memahami dengan detail isu relevan yang akan kita perjuangkan? Mungkin akan, tapi belum tentu itu menjadi isu yang digaungkan karena kita sebagai generasi muda,” sebut Icha.
Pentingnya partispasi generasi muda dalam dunia politik juga disampaikan Anggota DPR baru, Jamaludin Malik. Legislator muda ini bahkan datang ke pelantikan dengan memakai kostum superhero Ultraman, figur yang ia gunakan saat berkampanye pada Pileg 2024 lalu.
Jamaludin mengaku menggunakan figur Ultraman sebagai bentuk kreativitas, salah satunya untuk menarik minat generasi muda.
“Supaya banyak anak muda yang ‘tidak skeptis’, karena mohon maaf banyak anak muda tidak peduli terhadap politik, jadi supaya bersama bangun bangsa ini,” kata Jamaludin dalam kesempatan yang sama.
Anggota DPR dari Dapil Jawa Tengah II itu juga banyak memanfaatkan platform media sosial yang lekat dengan generasi muda saat memberikan sosialisasi program-programnya. Harapannya, kata Jamaludin, isu perjuangannya lebih mudah sampai ke generasi muda.
“Kita anak muda, kita punya kreativitas, kita terus lakukan kampanye dengan medsos, waktu kampanye itu 1 konten saya bisa ditonton 50 juta orang. Mungkin keberhasilan dalam medsos memudahkan saya sehingga bisa dapat 120.000 suara,” ungkap Anggota DPR generasi milenial itu.
Salah satu program yang dibawa Jamaludin ke Senayan adalah bantuan hukum door to door bagi masyarakat. Hal tersebut sudah ia lakukan selama ini di tempat asalnya yakni di Jepara.
“Kita bantuan hukum secara door to door. Tapi karena sudah di DPR, kita harap bisa kasih bantuan hukum dengan menyentuh banyak orang. Harapan saya di DPR ini saya bisa jadi role model bagi seluruh Indonesia,” kata Jamaludin.
Selain Annisa dan Jamaludin, ada pula Ahmad Irawan yang siap melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat meskipun masih berusia 35 tahun. Ia mengatakan, milenial ataupun Gen Z itu bukan soal angka melainkan semangat dan berharap masyarakat memberi kesempatan untuk generasi muda berkontribusi membangun bangsa, termasuk lewat lembaga legislatif.
"Sebenarnya sih yang penting ada sesuatu lah yang bisa kita lakukan, bisa manfaat, nanti terlepas gebrakan itu biar masyarakat aja yang menilai. Kasih kesempatan dulu, waktu juga masih ada dan panjang," kata Irawan.
Legislator dari Dapil Jawa Timur V itu belum bisa berbicara banyak tentang terobosan yang akan dilakukannya mengingat fraksinya yakni Fraksi Golkar belum memberi keputusan penempatan untuk komisi yang akan diisinya. Tapi Irawan yang salah satu fokusnya menyangkut urusan desa itu punya semangat untuk membangun Indonesia lewat bangku parlemen.
“Pokoknya milenial itu bukan masalah umur tapi masalah spirit kan,” tutup pria asal Malang itu.