Pilunya Hati Ikang Fawzi Kehilangan Marissa Haque, Pingsan 4 Kali hingga Berusaha Ikhlas
JAKARTA - Duka cita tengah dirasakan keluarga Ikang Fawzi. Marissa Haque meninggal dunia pada Rabu, 2 Oktober dini hari setelah tidak sadarkan diri di kediamannya atau sering disebut kematian alami.
Rasa sedih tidak terbendung oleh Ikang Fawzi. Sejak awal berhadapan dengan publik, ia tidak menutupi rasa sedih dan kehilangan cinta sejatinya. Ia pun sampai merasakan kondisi mental dan fisik yang berubah drastis lantaran berduka.
Istri Tercinta
Jenazah Marissa Haque hendak dimakamkan pada hari yang sama. Ikang Fawzi yang melihat proses pengantaran jenazah hanya bisa berucap, "Istri saya yang tercinta, Allah... telah pergi”
38 tahun bersama mengokohkan hubungan Ikang dan Marissa hingga Ikang harus mengikhlaskan kepergian sang istri. Wajahnya tampak muram mengantarkan sang istri menuju peristirahatan terakhir.
Tak Mampu Berdiri Tegak
Ikang Fawzi terlihat ikut mengantar jenazah sang istri dengan memandu keranda hingga ke TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Ia masih terlihat sedih namun bertekad untuk terus mengikuti prosesi pemakaman, namun badannya seakan tidak kuat berdiri.
Ikang Fawzi nampak beberapa kali hampir terjatuh ke liang lahat. Orang-orang di sekitarnya berusaha menahannya agar ia tidak sampai terjatuh.
Pingsan 4 Kali
Addie MS sebagai salah satu teman Ikang Fawzi dan Marissa Haque mengungkap Ikang sangat terpukul dengan kepergian sang istri sehingga ia sampai mengalami tidak sadar diri beberapa kali.
“Dengar dia sempat empat kali tidak sadar ya, Ikang sangat terpukul sekali,” kata Addie MS di Tangerang Selatan.
Pujian Terakhir hingga Ungkapan Cinta
Di tengah masa berduka, Ikang Fawzi masih menyempatkan diri untuk berbicara dan merespons pertanyaan soal Marissa Haque. Ia sangat memuji pencapaian sang istri yang sudah berjuang di dunia pendidikan hingga akhir hayatnya.
"Masyaallah dia ya wanita yang hebat. Dia berjuang mendapatkan gelar profesor hingga titik napas terakhir," kata Ikang Fawzi.
Ikang juga berusaha ikhlas dengan meninggalnya Marissa. Ia mengenang Marissa dengan panggilan sayang untuk sang istri.
"Kami saling memanggil love satu sama lain. Marissa, I love you forever. Kami saling cinta, tapi cinta kami di usia yang dini karena Allah. Ketika Allah memanggilnya, saya ikhlas," tutupnya.