Bersih-bersih Gereja Katedral Jakarta, Pastikan Semua Ruangan Disemprot Disinfektan Usai Misa Tri Hari Suci
JAKARTA - Gereja Katedral Jakarta memastikan tiap ruangan yang ada dibersihkan dan dilakukan penyemprotan disinfektan. Hal ini dilakukan demi mencegah penularan COVID-19 di tengah perayaan tri hari suci yang rangkaiannya dimulai sejak Kamis, 1 April hingga Minggu, 4 April mendatang.
"Setiap selesai ibadat, Gereja Katedral melakukan disinfeksi di dalam seluruh ruang gereja," demikian tertulis dalam warta media Pekan Suci 2021 Gereja Katedral yang dikutip pada Jumat, 2 April.
Selain itu, pembatasan bagi jemaat yang akan ikut dalam kegiatan peribadatan pun dilakukan. Di tengah masa pandemi ini, kapasitas tempat duduk yang disediakan untuk ibadat Pekan Suci hanya sebanyak 309 kursi atau 20 persen dari kapasitas total gereja.
"200 umat berada di dalam Gereja Katedral dan 109 umat berada di Plaza Maria."
Umat yang diperbolehkan hadir juga harus terlebih dulu melakukan pendaftaran melalui situs yang disediakan oleh Keuskupan Agung Jakarta. Selain itu, mereka yang hadir dalam kondisi sehat dan bukan tergolong sebagai kelompok lansia atau berusia 18-59 tahun.
Baca juga:
- Mengungkap Makna Hubungan antara Kelinci dan Telur Paskah
- Kapasitas Umat di Misa Paskah Katedral Jakarta Dibatasi 20 Persen, Harus Sehat dan Berusia 18-59 Tahun
- Jumat Agung di Tengah Pandemi dan Aksi Teror, Jokowi: Di Balik Setiap Pengorbanan, akan Ada Kemudahan
- Viral Aksi Koboi Pengemudi Fortuner Acungkan Pistol di Duren Sawit
Lebih lanjut, panitia acara ibadat Pekan Suci ini juga memastikan Gereja Katedral Jakarta mengikuti pedoman protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Keuskupan Agung Jakarta. Hal ini dilakukan dengan menyediakan alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, hand sanitizer, mengatur jarak tempat duduk.
"Ini dilakukan sebagai upaya melaksanakan protokol kesehatan secara ketat guna memutus mata rantai COVID-19."
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom menjelaskan, perayaan Jumat Agung di Gereja Katedral akan dilaksanakan pada pukul 15.00 WIB dan 18.00 WIB. Sebagai sarana antisipasi telah disiapkan kendaraan rantis. Selain itu, 150 personel gabungan TNI-Polri juga telah disediakan.
"Untuk personil kurang lebih sama, ada 150 personel gabungan TNI Polri, ada dari Satpol PP, dan ada unit penjinak bom yang memang standby 1x24 jam. Tadi malam juga anggota ada yang terplotting untuk standby melakukan patroli sampai pagi hari," kata Maulana kepada wartawan, Jumat, 2 April.
Selain itu, Direktorat Direktorat Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polda Metro Jaya juga menyediakan alat X-Ray dan metal detector. Alat ini nantinya untuk melakukan skrinning terhadap mereka yang akan keluar masuk gereja tersebut.