Kabar Baik Bagi Pengguna TransJakarta, Nanti Bisa Beribadah dengan Tenang di Halte
JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menggandeng Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) dan UNU Yogyakarta untuk merancang musala di seluruh halte milik BUMD DKI Jakarta itu.
"Kami berkolaborasi bersama banyak pihak terkait, salah satunya dengan teman-teman dari UNU dan Unusia guna memastikan jika halte-halte yang kita bangun ini tidak hanya berfungsi sebagai pelayanan mobilitas warga saja, tetapi bisa menjadi satu bentuk layanan fasilitas ibadah di dalamnya," kata Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT TransJakarta Achmad Izzul Waro di Jakarta, dilansir Antara, Kamis, 1 April.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama itu disaksikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqiel Siradj di Kantor PBNU Jakarta.
Izzul melanjutkan, mengatakan kerja sama ini sejalan dengan tujuan Pemprov DKI Jakarta untuk mengembangkan serta merevitalisasi prasarana agar memberikan pelayanan maksimal, salah satunya fasilitas musala di halte-halte TransJakarta.
Hal ini tertuang dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD) Nomor 29 tentang Penciptaan Layanan Transportasi Terintegrasi Melalui Jaklingko.
Baca juga:
- Moeldoko: Tidak Ada Tempat untuk Bersembunyi Bagi Pelaku Terorisme
- Anggota DPR Farah Puteri Nahlia Prihatin Pelaku Teror Kini Anak Muda, Sarankan Ini ke BNPT
- Ketatnya Pengamanan di Markas Polisi Bali, Kendaraan Taktis Siaga di Gerbang
- Perempuan Pelaku Penyerangan Mabes Polri Bikin Surat Wasiat, Izin Pamit ke Orangtua
Ada pun dalam rencana aksinya, TransJakarta diharapkan bisa berkolaborasi dengan universitas-universitas tidak hanya di wilayah Jakarta dan sekitarnya, tetapi juga universitas-universitas di seluruh Indonesia.
Dengan adanya kerja sama ini, UNU Yogyakarta dan Unusia akan ikut membantu TransJakarta dalam memberikan masukan serta penelitian terkait desain musala.
Dalam hal ini, semua musala di seluruh halte TransJakarta akan dirancang dengan nuansa kultural yang disesuaikan dengan konteks wilayah halte tersebut berada.
"Inisiatif ini kami namakan tajjali yang artinya manifestasi makna Islam ke ruang publik. Semoga menjadi inisiatif yang dapat berjalan dan dijalankan bersama oleh Pemprov, TransJakarta, UNU, beserta PBNU secara umum," kata dia.
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Mochammad Maksum Mahfoedz berharap kerja sama ini, selain bisa meningkatkan fasilitas musala di halte, juga bisa meningkatkan kualitas pendidikan dari mahasiswa di Unusia.
"Tentu perlu pemetaan seksama untuk kemudian bisa melakukan perancangan pelayanan sosial, layanan sosial serta desain memadai," kata dia.
Sebagai informasi, saat ini sebanyak 24 halte di 10 koridor utama TransJakarta sudah dilengkapi dengan fasilitas musala.
Ke depannya, fasilitas ini akan terus dikembangkan di halte-halte lainnya, sehingga pelanggan yang masih dalam perjalanan bisa tetap melaksanakan ibadah bersama TransJakarta.