Premi Asuransi Umum Naik 18,4 Persen di Semester I-2024

JAKARTA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan premi dari industri asuransi umum nasional tumbuh 18,4 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp57,9 triliun pada semester I-2024, dibandingkan senilai Rp42,83 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang menjelaskan bahwa Asuransi Harta Benda masih menduduki pangsa pasar terbesar dengan pertumbuhan 32,8 persen (yoy) menjadi senilai 16,6 triliun pada semester I-2024.

"Salah satu penopangnya adalah naiknya harga sewa properti komersial," ujarnya mengutip Antara.

Lanjutnya, posisi kedua pasar terbesar yaitu lini usaha Asuransi Kredit yang tumbuh sebesar 26 persen (yoy) menjadi senilai Rp10,5 triliun pada semester I-2024.

Kemudian, posisi selanjutnya yaitu Asuransi Kendaraan Bermotor yang tumbuh 2 persen (yoy) menjadi senilai Rp10 triliun pada semester I-2024, dibandingkan senilai Rp9,8 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Trinita melanjutkan, kewajiban pembayaran klaim tercatat tumbuh 12,1 persen (yoy) menjadi senilai Rp22,5 triliun pada semester I-2024, dibandingkan senilai Rp20,1 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Ia menjelaskan bahwa Asuransi Kredit masih mencatatkan pembayaran klaim terbesar dengan pertumbuhan 35,4 persen (yoy) menjadi senilai 8,30 triliun pada semester I-2024, dibandingkan senilai Rp6,13 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Lanjutnya, posisi kedua pasar terbesar yaitu lini usaha Asuransi Kendaraan Bermotor yang tumbuh sebesar 5,4 persen (yoy) menjadi senilai Rp3,52 triliun pada semester I-2024, dibandingkan senilai Rp3,34 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Kemudian, posisi selanjutnya yaitu Asuransi Kesehatan yang tumbuh 11,8 persen (yoy) menjadi senilai Rp3,40 triliun, dibandingkan senilai Rp3,04 triliun pada ada periode sama tahun sebelumnya.

Pada semester I-2024, total aset industri asuransi umum tercatat senilai Rp236,33 triliun atau meningkat 17 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp202,46 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.