Melunak, Arsjad: Kadin Bukan soal Siapa Ketumnya tapi Bagaimana Berkontribusi buat Bangsa dan Negara
JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mendadak melunak setelah dipertemukan Bahlil Lahadalia dengan Anindya Bakrie atau Anin yang merupakan Ketua Umum Kadin hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2024.
Arsjad tak lagi ngotot mempersoalkan keabsahan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia yang telah menggeser posisinya sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia sampai 2026.
Dia bilang, pertemuannya dengan Anin telah menghasilkan solusi untuk mengatasi dualisme kepengurusan Kadin Indonesia.
Menurut Arsjad, soal kepengurusan Ketua Umum Kadin Indonesia bukan soal siapa yang menjabat sebagai pimpinan tertinggi. Namun, katanya, pengusaha itu harus solutif dan bijak serta bermanfaat bagi masyarakat.
"Pengusaha itu harus solutif dan bijak. Jangan main salah-salahan apalagi kondisi sedang tidak baik-baik saja. Selain nyari cuan, pengusaha harus bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha dan ekonomi Indonesia," ujar Arsjad seperti dikutip dari unggahan video di akun Instagram @kadin.indonesia.official, Senin, 30 September.
Saat ini, Arsjad menilai bahwa isu kursi ketua Kadin seharusnya tidak menjadi fokus utama. Dia lebih menekankan pentingnya kontribusi Kadin bagi bangsa dan negara.
"Nah, sekarang soal Kadin, nih. Ingat Kadin Indonesia bukan soal siapa ketua umumnya, bukan. Tapi, gimana Kadin bisa berkontribusi buat bangsa dan negara karena di mata publik, nih, ya seakan-akan Kadin tidak satu lagi," ucap dia.
"Nggak asih, ah, bikin bingung banyak orang," sambungnya.
Pria kelahiran 16 Maret 1970 itu bilang, dalam menghadapi dinamika yang tengah terjadi di Kadin Indonesia, ada dua solusi yang bisa ditempuh. Pertama melalui pengadilan.
Di pengadilan, Arsjad mengatakan akan dibahas satu per satu dari mulai pasal, pelanggaran hingga sanksi yang mungkin akan dijatuhkan.
Kedua, melalui musyawarah yang disebut mencerminkan nilai-nilai bangsa Indonesia.
"Yang kedua lewat musyawarah, seperti nilai bangsa kami musyawarah mufakat. Kami kumpul, silahturahmi, diskusi, mendengarkan aspirasi. Lebih asik, kan? Pengusaha itu harus jadi panutan. Taat hukum, taat aturan dan berintegritas," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia berhasil mempertemukan dua tokoh Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie. Hubungan keduanya memanas setelah memperebutkan kursi Ketua Umum Kadin.
Baca juga:
Hal itu sebagaimana dalam unggahan akun media sosial Instagram pribadi Bahlil Lahadalia @bahlillahadalia. Dalam unggahan tersebut, terlihat foto Bahlil bersama Arsjad dan Anindya tengah berjabat tangan dan juga berdiskusi.
"Alhamdulillah, sore tadi saya mempertemukan dua sahabat baik saya, Pak Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie," tulis Bahlil dalam akun Instagram pribadinya, dikutip Sabtu, 28 September.
Pada kesempatan tersebut, Bahlil menekankan bahwa pertemuan itu merupakan komitmen untuk menyatukan Kadin Indonesia agar tetap solid.
"Insyaallah kami berkomitmen untuk menjaga Kadin Indonesia tetap satu, utuh dan solid," tegasnya.