Toni Kroos Juga Utarakan Kekesalan terhadap Wasit Kontroversial Anthony Taylor

JAKARTA - Anthony Taylor dibebastugaskan dari jabatan wasit Liga Inggris menyusul kontroversinya di laga Brighton vs Nottingham Forest akhir pekan kemarin.

Taylor yang saat itu bertugas wasit keempat membisikkan wasit utama Robert Jones untuk mengeluarkan tiga kartu merah dan tujuh kartu kuning.

Ternyata, partai itu bukan satu-satunya yang penuh kontroversi ketika ada Taylor di lapangan.

Sebelumnya, dia sudah mencatat rekor 14 kartu kuning di laga Bournemouth vs Chelsea pada 15 September 2024. Buntutnya, Taylor pun tak lagi memimpin sebagai wasit utama, melainkan jadi wasit keempat semenjak saat itu.

Nama Anthony Taylor memang sudah masuk dalam buku catatan buruk Nottingham Forest setelah menolak tiga klaim penalti selama kekalahan di Everton pada April 2024 atau Liga Inggris musim lalu.

Selain kontroversinya di Liga Inggris, Anthony Taylor juga dibenci saat masuk daftar wasit Euro 2024. Betul saja, dia membuat keputusan penuh perdebatan di perempat final saat Jerman menghadapi Spanyol.

Taylor tak memberi kartu kepada Toni Kroos yang melakukan tekel keras dari belakang kepada Rodri. Kemudian, dia juga menolak penalti saat Marc Cucurella tertangkap kamera melakukan handball dalam upaya memblok tendangan Jamal Musiala.

Keputusan itu membuat petinggi UEFA geram karena kesalahan Taylor dianggap fatal. Menolak penalti Jerman di Euro 2024 adalah keputusan keliru.

Kini, Anthony Taylor tak akan jadi wasit utama maupun asisten sepanjang Liga Inggris musim ini. Dia telah resmi dibebastugaskan menyusul pelecehan daring yang dilakukannya akhir pekan lalu.

Namun, soal jadwalnya memimpin laga Liverpool melawan Wolverhampton pada 28 September 2024 masih belum terang.

Menariknya, kabar soal Anthony Taylor ini sampai ke telinga penggawa Real Madrid, Toni Kroos.

Meski tak bersinggungan langsung dengan Taylor lantaran beda liga, Kroos masih sakit hati betul di Euro 2024.

"Butuh waktu tiga bulan bagi mereka untuk menyadari bahwa ada handball, sesuatu yang hampir semua orang dapat lihat dalam sedetik."

"Itu sangat meyakinkan saya. Dapatkah saya mengatakan bahwa saya sekarang menjadi juara Eropa (Euro 2024) karena telah dikonfirmasi secara resmi? Saya rasa tidak," ujar Kroos menyindir.

Setelah pertandingan perempat final Euro 2024, Cucurella mengakui bahwa bola mengenai lengannya, tetapi Taylor segera mengatakan kepadanya bahwa itu bukan pelanggaran.

"Bola itu mengenai tangan saya, tetapi wasit langsung berkata tidak, tidak, tidak, dan itu membuat saya merasa lebih baik."

"Jika para ahli wasit mengatakan itu bukan handball, maka itu bukan handball," kata Cucurella kala itu.

Sementara itu, keputusan Liga Inggris untuk mencoret Anthony Taylor terbilang tepat. Soalnya, nama sang wasit pelontos itu belakangan ramai lagi di petinggi UEFA.

Sebuah laporan dari Komite Wasit UEFA, yang bocor di Spanyol, mengecam Taylor karena tidak memberikan tendangan penalti kepada Jerman di perempat final Euro 2024.

Laporan resmi UEFA tersebut memperjelas bahwa Taylor salah.

"Mengikuti pedoman UEFA terbaru, kontak tangan ke bola yang menghentikan tembakan ke gawang harus dihukum lebih keras."

"Dalam kebanyakan kasus, tendangan penalti harus diberikan, kecuali lengan bek sangat dekat dengan tubuh atau mengenai tubuh."

"Dalam kasus ini, bek menghentikan tendangan ke gawang dengan lengannya, yang tidak terlalu dekat dengan tubuh, sehingga membesar. Jadi, tendangan penalti seharusnya diberikan," bunyi laporan UEFA.

Anthony Taylor merupakan salah satu wasit paling senior di UEFA. Namun, seluruh antero Jerman sudah membencinya.

Tengok saja ketika UEFA berencana menunjuk Taylor memimpin final Euro 2024. Reaksi keras dari suporter muncul.

Sebanyak 32 ribu penggemar menandatangani petisi menolak Taylor menjadi wasit final Euro 2024. Alhasil, sang pengadil gagal memimpin partai pemungkas dan pulang ke Inggris.