Soal Keputusan Geser Pelabuhan Barang Impor, Mendag Zulhas: Diteruskan Pemerintahaan Berikutnya
CIKARANG UTARA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memberi sinyal pemindahan pelabuhan barang impor ke wilayah Timur Indonesia akan dilanjutkan di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Iya (akan dilanjutkan) pemerintahan berikutnya,” ujarnya di Cikarang Utara, Bekasi, Kamis, 26 September.
Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan bahwa usulan pemindahan pelabuhan barang impor masih dalam tahap kajian. Dia bilang usulan ini sudah disampaikan ke tim transisi pemerintahan selanjutnya.
Namun, sambung Zulhas, rencana pemindahan pelabuhan barang impor ini memang belum dibahas secara lebih mendalam.
“Sudah ada usulan kan, tapi belum dibahas (lebih dalam). Kita kan tidak boleh lagi memutuskan yang strategis apalagi usulan baru gitu. Nanti lah pemerintahan baru,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Zulhas mengusulkan pengalihan pelabuhan pintu masuk barang impor ke luar pulau Jawa. Tujuan pemindahan ini adalah untuk mengurai kepadatan di pelabuhan-pelabuhan Pulau Jawa.
Zulhas mengatakan saat ini barang-barang impor melalui pelabuhqn-pelabuhan di pulau Jawa. Dia pun menyoroti padatnya Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai arus masuk barang impor.
Sekadar informasi, kedua pelabuhan tersebut pernah mengalami penumpukan kontainer hingga puluhan ribu beberapa waktu lalu.
“Kalau memang di Jawa pelabuhan itu sudah overcapacity, sudah padat, misalnya di Priok padat, kemudian di Surabaya juga padat, sehingga mungkin melakukan pemeriksaan secara detail,” katanya di Kemendag, Jakarta, Jumat, 19 Juli.
BACA JUGA:
Zulhas mengatakan pengalihan ini utamanya menyasar tujuh komoditas impor. Di antaranya, Tekstil dan produk tekstil (TPT), Pakaian Jadi, Keramik, Elektronik, Beauty atau kosmetik, Barang tekstil sudah jadi, serta Alas Kaki.
“Tujuh ini tadi kalau memang di sini overcapacity di Jawa, maka bagusnya tujuh item ini impornya masuk melalui pelabuhan-pelabuhan yang di luar Jawa,” kata dia.
“Kan banyak, luar Jawa itu ada di mana, ada Makassar, ada Bitung, ada Sorong, banyak pintu masuk kita kan tidak hanya Jawa, ada di Sumatera dan lain-lain,” sambung dia.