Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkap menumpuknya kontainer di pelabuhan petikemas menyebabkan tertahannya impor bahan baku peledak yang dilakukan oleh PT Pindad (Persero).

Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan mengaku menerima keluhan langsung dari Dirut Pindad Abraham Mose di kediamannya. Karena itu, dia mengaku telat datang ke peluncuran Trade Expo Indonesia ke-39 di Kantor Kementerian Perdagangan.

“Tadi datang Dirut PT Pindad, datang karena mendesak katanya, ya saya terima. Rupanya ada impor bahan peledak gak bisa keluar dari pelabuhan, itu sama-sama susah. Dia susah bahannya enggak keluar, Bea Cukai susah takut meledak,” ujar Mendag Zulkifli, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat, 31 Mei.

Berdasarkan pengakuan Dirut Pindad, kata Zulhas, bahan peledak itu diakui sudah datang sejak Maret 2024 lalu. Namun, izin impor bahan peledak Pindad itu baru diurus pada April 2024.

Zulhas pun menyadari adanya selisih waktu dari kedatangan barang dan pengurusan izin. Dia jua mengaku hal ini disebabkan karena aspek pertimbangan teknis (pertek) yang membutuhkan waktu.

“Saya tanya kenapa enggak bisa keluar? katanya barangnya datang Maret, ngurus izinnya baru April, gitu. Jadi ada selisih gitu. Kenapa barang sampe duluan persetujuan impornya baru April? Katanya ‘pertek-pertek agak lama pak’,” urainya.

Sekadar informasi, Kementerian Keuangan melaporkan update penyelesaian kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak. Per 26 Mei, telah diselesaikan sebanyak 16.451 kontainer atau 62,3 lersen dari total kontainer yang tertahan 26.415 di dua pelabuhan tersebut.