6 Teknik Penjernihan Air untuk Kebutuhan Rumahan dan Industri

YOGYAKARTA - Di banyak tempat, kualitas air sering terkontaminasi oleh limbah, polusi, atau bahan kimia yang berbahaya, menjadikannya tidak aman untuk diminum. Oleh karena itu, teknik penjernihan air sangat penting untuk memastikan ketersediaan air yang bersih dan aman bagi masyarakat. 

Penjernihan air membantu menghilangkan partikel, bakteri, virus, dan bahan kimia berbahaya sehingga air dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, mandi, dan memasak. Metode penjernihan air sangat dibutuhkan di tengah kebutuhan air bersih yang semakin meningkat. 

Terdapat beberapa teknik penjernihan air yang umum digunakan untuk skala rumah tangga maupun industri. Anda perlu mengetahui cara penjernihan air ini demi menjaga ketersediaan air bersih yang aman dan berkualitas.

Teknik Penjernihan Air agar Bersih

Berikut ini beberapa teknik penjernihan air yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan air yang aman untuk penggunaan sehari-hari:

Penyaringan Sederhana (Filtrasi)

Penyaringan adalah salah satu teknik penjernihan air yang paling dasar dan sering digunakan. Proses ini melibatkan penggunaan media penyaring seperti pasir, kerikil, atau karbon aktif untuk menghilangkan partikel-partikel kasar seperti lumpur, pasir, dan material organik. 

Sistem penyaringan sederhana ini dapat diterapkan di rumah dengan menggunakan lapisan pasir, batu kerikil, dan kain sebagai penyaring awal sebelum air digunakan. Teknik ini efektif untuk menyaring partikel fisik yang terlihat, namun tidak cukup kuat untuk menghilangkan bakteri atau virus.

Penyaringan juga bisa lebih canggih dengan penggunaan filter keramik atau membran khusus yang mampu menyaring partikel mikro seperti bakteri dan parasit. Filter air yang lebih modern, seperti filter dengan membran reverse osmosis, dapat menghasilkan air yang lebih bersih dengan menghilangkan hampir semua jenis kontaminan.

Koagulasi dan Flokulasi

Koagulasi dan flokulasi adalah teknik penjernihan air yang sering digunakan dalam pengolahan air skala besar, seperti di instalasi pengolahan air minum kota. Proses ini melibatkan penambahan bahan kimia seperti aluminium sulfat atau zat besi klorida ke dalam air untuk mengikat partikel-partikel kecil yang tersuspensi. 

Setelah proses koagulasi terjadi, flokulasi memungkinkan partikel-partikel yang sudah menggumpal tersebut turun ke dasar. Proses ini akan membentuk flok atau endapan yang kemudian bisa dipisahkan dari air bersih. Metode ini sangat efektif untuk menghilangkan kekeruhan dan zat padat terlarut dalam air.

Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses penjernihan air dimana partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam air dibiarkan mengendap secara alami ke dasar wadah. Teknik ini biasanya digunakan setelah proses koagulasi dan flokulasi untuk memisahkan flok dari air bersih. 

Di fasilitas pengolahan air, sedimentasi dilakukan dalam tangki besar yang memungkinkan waktu yang cukup bagi partikel-partikel tersebut untuk mengendap. Air yang telah melalui proses sedimentasi umumnya masih membutuhkan tahap penyaringan atau disinfeksi lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan kualitasnya.

Disinfeksi dengan Klorin

Disinfeksi adalah tahap akhir dalam proses penjernihan air yang bertujuan untuk membunuh bakteri, virus, dan mikroorganisme patogen lainnya. Salah satu metode disinfeksi yang paling umum adalah penggunaan klorin. Klorin merupakan bahan kimia yang efektif untuk membunuh patogen dalam air, menjadikannya aman untuk dikonsumsi.

Namun penggunaan klorin harus diawasi dengan ketat karena dosis yang terlalu tinggi dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Di banyak sistem pengolahan air kota, klorin ditambahkan dengan proporsi yang sangat hati-hati untuk memastikan bahwa air bersih dari patogen tanpa meninggalkan residu bahan kimia yang berbahaya.

Penggunaan UV (Ultraviolet)

Teknologi disinfeksi modern juga melibatkan penggunaan sinar ultraviolet (UV) untuk membunuh mikroorganisme berbahaya. Sinar UV bekerja dengan cara merusak DNA bakteri, virus, dan parasit, sehingga mereka tidak bisa berkembang biak atau menyebabkan infeksi. 

Disinfeksi UV sangat efektif, cepat, dan tidak meninggalkan bahan kimia berbahaya dalam air. Penggunaan UV semakin populer di banyak rumah tangga dan industri karena kemampuannya dalam mendisinfeksi air secara cepat dan efektif, tanpa perlu menambahkan zat kimia seperti klorin.

Reverse Osmosis

Reverse osmosis (RO) adalah salah satu teknik penjernihan air yang paling canggih dan banyak digunakan untuk menghasilkan air minum berkualitas tinggi. Proses ini melibatkan penyaringan air melalui membran semipermeabel yang dapat menangkap kontaminan hingga ukuran molekul. 

Air yang dipompa melalui membran RO biasanya dihasilkan dalam bentuk yang sangat murni. Hampir semua kontaminan seperti ion logam, bahan kimia, dan mikroorganisme, dapat disaring melalui alat ini. Teknologi RO sering digunakan dalam pengolahan air laut menjadi air tawar, serta bagi yang memerlukan air bersih dengan tingkat kemurnian tinggi.

Demikianlah beberapa teknik penjernihan air yang sangat penting untuk Anda ketahui, baik bagi kebutuhan skala rumahan maupun industri. Penjernihan air tidak hanya penting untuk kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk keberlanjutan lingkungan. Baca juga negara-negara dengan pengelolaan air bersih terbaik.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.