Bitcoin Terus Naik Pasca Pemotongan Suku Bunga, Apakah Tren Bullish Berlanjut?

JAKARTA - Setelah mengalami penurunan di bawah 60.000 dolar AS (Rp911 juta), namun pasca pengumuman penurunan suku bunga The Fed, harga Bitcoin terus mengalami tren positif dan cenderung stabil di level 64.000 dolar AS (Rp971 juta). 

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan bahwa kenaikan ini didorong setelah The Fed mengambil langkah agresif dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, dari kisaran 5,25-5,5 persen menjadi 4,75-5 persen. 

“Kebijakan moneter yang lebih longgar ini juga diharapkan berdampak positif bagi aset kripto, terutama Bitcoin dengan suku bunga rendah, investor akan lebih tertarik pada aset-aset dengan imbal hasil tinggi seperti kripto,” kata Panji dalam keterangannya. 

Namun, Panji menjelaskan bahwa minggu ini akan dipenuhi dengan peristiwa ekonomi penting yang dapat mempengaruhi pasar. Maka dari itu, para investor diminta waspada karena peristiwa ini berpotensi mempengaruhi Bitcoin dan aset kripto lainnya.

“Pada 24 September, laporan Consumer Confidence & Sentiment akan dirilis, yang mengukur optimisme atau pesimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi. Jika hasilnya positif, ini bisa mendorong belanja dan memberikan dampak baik bagi aset spekulatif seperti Bitcoin,” ujar Panji. 

Kemudian, pada 26 September, laporan PDB kuartal kedua yang diperbarui, diprediksi tumbuh 2,8 persen, peningkatan ini bisa memperkuat kepercayaan pada ekonomi AS, dan juga berdampak positif pada Bitcoin. 

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, juga dijadwalkan untuk memberi pidato pada 26 September. Setelah pemotongan suku bunga, menurut Panji, pasar sangat menantikan pernyataannya, yang berpotensi mempengaruhi sentimen pasar kripto.

“Pada 27 September, laporan inflasi PCE Inti akan dirilis. Jika inflasi lebih rendah dari yang diperkirakan, peluang pemotongan suku bunga lebih lanjut akan meningkat, yang bisa memberikan keuntungan bagi Bitcoin dan aset kripto lainnya,” lanjutnya. 

Kesimpulan dari rilisnya semua data ekonomi tersebut adalah bahwa hasil-hasil laporan tersebut berpotensi memberikan dampak signifikan pada pasar, termasuk Bitcoin dan aset kripto lainnya.