Mengenal Ukuran Detak Jantung yang Aman saat Olahraga Bagi Ibu Hamil

YOGYAKARTA – Selama hamil, tetap disarankan untuk olahraga selama 150 setiap minggu. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG), tidak ada panduan dan batasan khusus terkait detak jantung saat berolahraga bagi ibu hamil. Tetapi bumil harus mengenali, bahwa saat olahraga detak jantung akan meningkat. Lantas berapa ukuran detak jantung aman saat olahraga bagi ibu hamil?

Selama kehamilan, detak jantung bisa mencapai 170 atau lebih saat berolahraga. Penting sekali melaporkan meningkatnya detak jantung Anda selama hamil pada dokter kandungan. Tetapi ada kiat umum yang bisa dikenali dan membantu apakah detak jantung dalam kisaran yang tepat.

Melacak detak jantung yang sehat selama kehamilan, penting sekali karena selama hamil kebutuhan jantung dan sistem peredaran darah berubah. Saat hamil, jantung memompa darah meningkat sebesar 30 persen hingga 50 persen karena volume darah bumil meningkat sekitar dua kali lipat. Oleh sebab itu, detak jantung akan meningkat secara alami selama kehamilan. Denyut jantung akan meningkat setiap trimesternya. Pada trimester pertama meningkat 3-5 persen, trimester kedua meningkat 10-15 persen, dan trimester ketiga meningkat 15-30 persen.

Ilustrasi ukuran detak jantung yang aman saat olahraga bagi ibu hamil (Freepik)

Artinya selama hamil denyut jantung istirahat meningkat lebih tinggi daripada sebelum kehamilan. Dokter atau bidan Anda akan mengawasi kesehatan jantung Anda dengan seksama. Termasuk denyut jantung dan tekanan darah Anda selama setiap pemeriksaan kehamilan. Jadi pastikan untuk konsultasi berkala dan ketika merasa tidak nyaman dengan aktivitas atau olahraga. Untuk batas aman denyut jantung selama kehamilan, mungkin berbeda setiap orang.

Menurut pakar kebugaran Annette Lang dilansir Parents, Selasa, 24 September, tidak ada aturan pasti detak jantung karena tidak selalu menjadi indikator yang baik tentang seberapa keras Anda olahraga. Selain itu, setiap orang, hamil atau tidak, memiliki detak jantung dasar yang berbeda, jadi tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua orang untuk detak jantung yang sehat.

Kalau menurut American Heart Association, untuk orang tidak hamil detak jantung maksimum kira-kira 220 dikurangi usia. Misalnya, saat Anda berusia 30 tahun dan tidak hamil, maksimum detak jantung 190. Namun karena kehamilan dapat meningkatkan detak jantung Anda sendiri, mungkin perlu mempertahankan detak jantung maksimum 170 saat berolahraga.

Alih-alih fokus pada ukuran detak jantung, ibu hamil harus berolahraga sesuai intensitas. Bumil bisa berolahraga dengan intensitas sedang dengan cara yang biasa ia lakukan sebelum hamil. Kata Jon Snyder, M.D., profesor madya kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas New York, gunakan “tes bicara” sebagai ukuran. Olahraga cukup selama kehamilan ditandai ketika Anda sedikit terengah-engah tetapi masih dapat melakukan percakapan.

Selama Anda merasa baik-baik saja, mungkin aman melakukan jenis olahraga seperti sebelum hamil. Seperti bisa berenang, berjalan cepat, atau yoga. Tetapi harus diingat, intensitasnya harus diturunkan sesuai usia trimester kehamilan. Selain itu, penting diingat bahwa kehamilan dapat meningkatkan detak jantung secara alami. Jadi jika berolahraga saat hamil, pastikan untuk tetap berhubungan dengan dokter Anda dan hentikan aktivitas apa pun yang membuat Anda merasa tidak nyaman.