Kremlin Sebut Barat Terobsesi dengan Perang Melawan Rusia hingga Ukraina Kehabisan Pasukan
JAKARTA - Barat "terobsesi" dengan gagasan berperang melawan Rusia hingga Ukraina kehabisan pasukan, kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Itu disampaikan Peskov mengomentari pernyataan terbaru Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, tidak perlu takut menggunakan senjata Barat untuk menyerang jauh di dalam Rusia.
"Mereka terobsesi dengan gagasan memerangi kita hingga Ukraina terakhir. Obsesi ini terwujud secara berbeda, tergantung pada orangnya. Dengan Stoltenberg, hal itu terjadi seperti ini," jelas Peskov, dikutip dari TASS 23 September.
Menurut juru bicara tersebut, Stoltenberg membuat pernyataan seperti itu karena ia adalah sekretaris jenderal NATO yang akan segera lengser.
"Ia akan segera berhenti bekerja di tempat ia bekerja. Itulah alasannya, pada dasarnya, mengapa ia membiarkan dirinya mengeluarkan pernyataan yang tidak bertanggung jawab seperti itu," kata Peskov.
Juru bicara tersebut menyatakan penyesalannya, beberapa orang di Eropa memiliki pendapat yang sama dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
"Sayangnya, saya rasa sikapnya juga dianut banyak orang di Eropa. Kami telah mendengar banyak narasi yang menggelikan dari Eropa yang menyatakan tidak perlu takut pada Rusia atau Putin dan tidak perlu menganggap mereka serius," kata Peskov.
Stoltenberg sebelumnya mengatakan, NATO tidak akan menjadi bagian dari konflik di Ukraina jika mengizinkan Kyiv menyerang wilayah Rusia dengan senjata Barat.
Presiden Putin kemudian menyebut diskusi di NATO tentang apakah akan mengizinkan Ukraina menggunakan senjata Barat untuk menyerang Rusia sebagai penggantian konsep. Ia mengatakan, sebenarnya masalahnya jauh lebih serius: negara-negara anggota NATO pada dasarnya memutuskan apakah akan terlibat langsung dalam konflik Ukraina atau tidak.
Lebih lanjut Peskov mengatakan, ada orang-orang "berpikiran jernih" di Barat yang menganalisis dan memahami peringatan Presiden Putin tentang menanggapi serangan jarak jauh.
"Masih ada orang-orang yang berpikiran jernih yang menganalisis kata-kata presiden kita ini dengan penuh perhatian dan memahami apa yang sebenarnya dimaksud," kata Peskov.
Ditambahkan olehnya, Rusia tidak melihat alternatif lain untuk kemenangannya dalam operasi militer khusus.
Baca juga:
- Zimbabwe akan Sembelih 200 Ekor Gajah untuk Beri Makan Warga yang Kelaparan Akibat Kekeringan
- Bayi Kuda Nil Kerdil Moo Deng Miliki Jutaan Penggemar, Penjaganya Malah Khawatir
- Otoritas Madrid Larang Penyewaan Skuter Elektrik Lantaran Pengemudi Sembrono dan Parkir Semrawut
- Penguin Terlangka di Dunia Hoiho Menangkan Penghargaan Burung Terbaik Tahun Ini
"Secara historis, tidak pernah ada alternatif lain bagi Rusia. Tidak ada alternatif lain untuk kemenangan kita sekarang juga," katanya.
"Perang sedang berlangsung. Mereka berperang dengan kita. Mereka berperang dengan kita secara kolektif. Kita memiliki musuh kolektif di hadapan kita. Mereka secara terbuka mengatakan bahwa tujuan mereka adalah mengalahkan Rusia secara strategis dan taktis," jelas Peskov.
"Ini mengharuskan kita untuk memperlakukan posisi mereka ini dengan sangat serius, untuk menyelaraskan tindakan kita dengan bahaya ini dan untuk melanjutkan operasi militer khusus guna mencapai semua tujuan kita, untuk memenuhi semua tugas kita dan untuk mencapai kemenangan kita sendiri," tandasnya.