Ibu dan Anak Curi Minyak Goreng di Tangsel, KPAI Anggap Pola Asuh yang Bermasalah

TANGERANG - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat bicara terkait aksi pencurian minyak yang diduga dilakukan ibu dan bocah perempuan berusia 7 tahun di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Dalam aksi pencurian itu, ibu dan sang anak diduga membagi tugas untuk mencuri satu karton minyak di toko kue kawasan Pondok Aren, Tangsel.

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini mengaku sangat prihatin melihat peristiwa tersebut. Menurut Diyah, ini merupakan tindakan pengasuhan yang bermasalah.

“Ya ini termasuk anak dengan pengasuhan yang salah. Jelas ibunya harus diingatkan dan jika terbukti sudah mencuri ya tetap diproses,” kata Diyah saat dikonfirmasi, Jumat, 20 September.

Diyah beranggapan, meski orang tua beralasan karena faktor ekonomi seharusnya tidak harus mengajarkan anaknya untuk mencuri.

Karena baginya tindakan tersebut akan berdampak pada anak tersebut dianggap benar, karena dinilai langkah yang tepat untuk mencari uang.

“Pasti sangat berdampak, maka anak-anak ini disebut dengan anak pengasuhan bermasalah. (Karena) sebenarnya mau kondisi ekonomi berkecukupan atau kekurangan jika pengasuhan orang tua baik pasti tidak akan menjadi masalah, namun pengasuhan bermasalah bisa terjadi karena kondisi desakan ekonomi atau memang gaya hidup,” ucapnya.

Oleh sebab itu, ia menyarankan kepada Dinas Sosial terkait untuk memberikan pendampingan terhadap anak korban dan rehabilitasi kepada orangtuanya, agar pengasuhan aterhadap anaknya menjadi lebih baik.

“Untuk kasus seperti ini seharusnya ada pembinaan orang tua melalui Dinas Sosial dan DP3 agar keluarga bisa dibantu secara sosial dan kemandirian, serta pendampingan keluarga melalui Puspaga agar orang tua bermasalah bisa direhabilitasi dan didampingi agar pengasuhan lebih baik,” tutupnya.

Sebelummya, aksi pencurian dilakukan seorang wanita bersama anaknya yang diperkirakan berusia 7 tahun, di Kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Dalam rekaman video yang dilihat, nampaknya sang ibu dan anak sudah mengerti apa yang dilakukannya pada saat itu.

Naufal, si pemilik toko menceritakan, sang ibu, menanyakan Butter Wijsman dan akan dibeli dalam jumlah banyak. Tak lama kemudian sang anak masuk ke ruangan berbeda sambil membawa satu karton minyak dan meninggalkan lokasi.

“Tiba-tiba anaknya ke belakang langsung mengambil satu karton minyak goreng ukuran satu liter yang berisi 12. Sehabis itu, ibu-ibu itu bilang terima kasih. Anak itu langsung jalan, ibu-ibunya langsung lari,” kata Naufal saat ditemui di tokonya, Rabu, 18 September.