Terungkap Alasan Ibu Kunci 3 Balita di Kamarnya Hingga Tak Disangka Tewas karena Kebakaran

JAKARTA - Kebakaran maut yang melanda belasan rumah warga di kawasan padat penduduk di Jalan Cipinang Baru, RT 05/18, Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, dalam penyelidikan Polsek Pulogadung.

Belakangan diketahui, ketiga balita yang tewas terpanggang api karena ketiganya berada di dalam kamar dengan kondisi pintu terkunci.

Sehingga saat terjadi kebakaran, ketiga balita tersebut terisolir di dalam kamar yang terkunci dan tak bisa diselamatkan oleh warga lantaran kobaran api semakin membesar.

Eka, tante dari ketiga balita korban kebakaran mengatakan, ketiga balita itu lagi tertidur di dalam kamar.

"Lagi tidur, ibunya ninggalin mereka untuk antar kakaknya sekolah. Setelah itu kamarnya dikunci," kata Eka di depan rumah duka RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 20 September.

Kemudian karena ibu dari ketiga balita itu hendak mengantarkan anaknya yang lain untuk bersekolah, ibu korban terpaksa mengunci pintu kamar anak yang berada di lantai dua.

"Karena anak yang terkahir bontot itu suka keluar kamar dan jatuh. Karena depan pintu kamar itu langsung tangga. Karena sudah dua kali anak jatuh dari tangga, dadanya sampai bengkak. Jadi untuk antisipasi itu, ibunya ngunci pintu," ujarnya.

Saat peristiwa kebakaran terjadi, ayah ketiga balita korban kebakaran itu juga tengah bekerja dan tidak ada di rumah. Sehingga ketiga balita yang tewas terbakar itu tidak ada yang menjaganya di rumah.

"Ayahnya lagi kerja. Iya (pada saat kejadian terkunci didalam)," ucapnya.

Hingga Jumat malam, ketiga jenazah balita tersebut masih berada di rumah duka RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Pihak keluarga masih mengurus administrasi jenazah di Polsek Pulogadung.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 10 rumah warga yang berada di Jalan Cipinang Baru, RT 05/18, Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, hangus terbakar api pada Jumat, 20 September, siang.

Selain membakar 10 rumah petak yang berada di kawasan padat penduduk, peristiwa kebakaran ini juga merenggut 3 korban jiwa meninggal dunia.

Korban meninggal dunia ada 3 orang balita bernama Kanaya (4), Rafka (3,5) dan Asyifa (1.5).

Kobaran api baru dapat dipadamkan pukul 11.52 WIB. Sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dengan 50 personel dikerahkan untuk melakukan proses pemadaman api.

"Dugaan penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik dari rumah seorang warga," kata perwira piket damkar, Nyaman kepada wartawan di lokasi.