Pejabat Pentagon Sebut Penarikan Pasukan Amerika Serikat dari Niger Telah Selesai
JAKARTA - Penarikan pasukan Amerika Serikat dari Niger telah "selesai" kata seorang pejabat Pentagon pada Hari Senin.
"Proses ini dimulai pada 19 Mei setelah persyaratan penarikan yang telah ditetapkan bersama," kata Deputi Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan, melansir Anadolu 17 September.
"Kerja sama dan komunikasi yang efektif antara Amerika Serikat dan angkatan bersenjata Niger memastikan penarikan pasukan yang aman, tertib, dan bertanggung jawab telah selesai tanpa komplikasi pada tanggal yang telah diputuskan bersama yaitu 15 September 2024," urai Singh.
Singh menambahkan, saat ini hanya ada kedutaan standar di negara Afrika Barat tersebut.
Sebelumnya, Niger mengakhiri perjanjian militer yang telah berlangsung lama dengan AS pada Bulan Maret lalu, menyatakan kehadiran semua pasukan dan kontraktor AS sebagai hal "ilegal".
Beberapa bulan kemudian, para pejabat dari kedua negara mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama, penarikan hampir 1.000 personel militer AS dari negara itu akan selesai pada pertengahan September.
Perintah penarikan pasukan itu datang dari junta militer yang berkuasa, menyusul kudeta yang terjadi pada tahun lalu, dikutip dari Reuters.
Sebelum kudeta tersebut, Niger telah menjadi mitra utama dalam perang AS melawan pemberontak di wilayah Sahel di Afrika, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang lainnya mengungsi.
Washington sedang mencari Rencana B di Afrika Barat, tetapi prosesnya lambat dan para pejabat memperingatkan intelijen AS mulai kehilangan arah mengenai kelompok-kelompok ekstremis yang berkembang pesat di wilayah tersebut.
Militer AS mengatakan pada Kari Senin U.S. Africa Command Coordination Element yang terdiri dari seorang jenderal bintang dua dan staf, juga telah meninggalkan Niger.
Baca juga:
- PM Netanyahu Bakal Copot Yoav Gallant, Nama Menlu Katz dan Gideon Sa'ar Disebut Jadi Calon Menhan Israel
- Stoltenberg Sebut NATO Tidak akan Menjadi Pihak yang Berkonflik Jika Barat Izinkan Kyiv Menyerang Rusia
- Presiden Pezeshkian Bantah Iran Kirim Rudal Hipersonik untuk Kelompok Houthi Yaman
- Tersangka Upaya Penembakan Donald Trump Diduga Telah Berada di Kawasan Lapangan Golf Selama 12 Jam
"Selama dekade terakhir, pasukan AS telah melatih pasukan Niger dan mendukung misi kontraterorisme yang dipimpin mitra melawan ISIS dan al Qaeda di wilayah tersebut," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Departemen Pertahanan AS dan Kementerian Pertahanan Nasional Niger mengakui pengorbanan yang dilakukan oleh pasukan kedua negara," tambahnya.
Pentagon mengatakan penarikan pasukan AS dari Niger tidak mempengaruhi kelanjutan hubungan pembangunan AS-Niger. Kedua negara berkomitmen untuk melakukan dialog diplomatik yang berkelanjutan untuk menentukan masa depan hubungan bilateral mereka, tegasnya.