Arkeolog Minta Patung Dada Nefertiti yang Disimpan di Berlin Dikembalikan ke Mesir
JAKARTA - Arkeolog terkemuka sekaligus mantan Menteri Kepurbakalaan Zahi Hawass meluncurkan petisi untuk mengembalikan patung dada firaun Ratu Nefertiti dari Museum Neues di Berlin, Jerman ke Mesir.
Patung dada batu kapur Nefertiti yang terkenal itu ditemukan di Tell el-Amarna, sekitar 300 km (185 mil) selatan Kairo, pada tahun 1912 oleh misi arkeologi Jerman, yang mengirimkannya ke Berlin tahun berikutnya.
Amarna adalah ibu kota yang berumur pendek dari suami Nefertiti, Firaun dinasti ke-18 Akhenaten, yang memerintah hingga sekitar tahun 1335 SM.
Akhenaten, yang disebut raja sesat, terkenal karena mempromosikan penyembahan Dewa Aten dengan mengesampingkan dewa-dewa Mesir lainnya. Pemerintahannya juga memperkenalkan perubahan radikal dalam seni Mesir.
Dalam petisinya yang diluncurkan pada Hari Sabtu pekan lalu, Hawass meminta agar patung dada itu dikembalikan, mengatakan patung itu dibawa keluar dari Mesir secara ilegal setelah ditemukan.
"Kami umumkan hari ini bahwa Mesir - ini adalah komite nasional, bukan komite pemerintah - meminta agar patung dada Nefertiti dikembalikan," kata Hawass, melansir Reuters 9 September.
"Yang saya perlukan dari semua orang di sini adalah mengunjungi situs web saya hawasszahi.com, dan Anda akan menandatangani, satu tanda tangan, untuk menunjukkan bahwa Anda ingin patung dada ini dikembalikan," serunya.
Baca juga:
- Kremlin Tidak Setuju dengan Pernyataan Presiden Erdogan Soal Pengembalian Krimea ke Ukraina
- FSB Rusia Jelaskan Alasan Pencabutan Akreditasi Enam Diplomat Inggris di Moskow
- Jadi Orang Indonesia Pertama yang Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB, Menlu Retno Dapat Sejumlah Mandat
- Selamat, Sekjen PBB Angkat Menlu Retno Marsudi Sebagai Utusan Khusus
Hawass mengatakan, ia tidak menyerukan pemulangan artefak yang dibawa keluar dari Mesir secara legal. Kampanyenya difokuskan pada pemulangan "tiga objek utama yang indah" termasuk patung dada Nefertiti, Batu Rosetta dan Zodiak Dendera.
Sementara, pejabat di Museum Neues Berlin tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.