Menurunkan Kolesterol Tanpa Minum Obat, Bisakah? Hati-hati Pilih Pola Makan, Saran Pakar
YOGYAKARTA – Pola hidup berpengaruh besar pada kondisi kesehatan seseorang. Secara detail, pola hidup seperti bagaimana memilih makanan yang dimakan, kecukupan tidur, mendapatkan cairan cukup, olahraga rutin, hingga mengelola stres, ternyata berkaitan dengan kesehatan. Berkaitan dengan tingkat kolesterol, penting juga dijaga supaya tidak terlalu tinggi. Untuk menurunkan kolesterol tinggi, terdapat tiga rekomendasi pakar, yaitu dengan diet, mengkonsumsi suplemen makanan, atau minum obat. Lantas bisakah menurunkan kolesterol tanpa minum obat?
Seorang perempuan dengan tubuh ramping dan sehat jantungnya, makan makanan sehat. Namun meski tekanan darah dan kadar gula darah normal, bisa memiliki kolesterol LDL dalam batas ukuran tinggi. Itu artinya, penting untuk berhati-hati dalam memilih makanan diet.
Banyak orang tidak menyadari sekitar 20 persen kolesterol dalam aliran darah berasal dari makanan. Kolesterol ada dalam makanan hewani, seperti daging dan susu, yang tinggi lemak jenuh. Lemak jenuh jelas dapat meningkatkan kolesterol jahat -atau LDL- terutama apabila dikonsumsi dalam jumlah tak terukur.
Saran dokter kardiologi Christopher P. Cannon dilansir Harvard Health, ganti bahan makanan yang mengandung lemak jenuh dengan bahan lemak tak jenuh. Misalnya minyak sayur, alpukat, dan ikan berlemak. Lebih baik, makan banyak makanan nabati. Khususnya sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Makanan kaya serat ini, membantu menurunkan kolesterol dengan membuat kolesterol makanan lebih sulit diserap usus.
Apabila Anda makan burger keju dan es krim lebih sering, kemudian secara bertahap beralih ke pola makan lebih sehat, kemungkinan kadar LDL akan turun. Apabila sudah menjalani pola makan sehat, perubahan lebih lanjut mungkin tidak terlalu berpengaruh.
Baca juga:
"Saya sering memberi tahu pasien bahwa sementara beberapa orang mengalami sedikit penurunan LDL setelah mengubah pola makan, beberapa tidak," kata Dr. Cannon.
Tetapi pola makan sehat besar pengaruhnya pada kesehatan kardiovaskular. Meski LDL tidak turun banyak, kata Cannon. Lebih lanjut, senyawa yang ditemukan dalam makanan nabati utuh yang tidak diproses, ternyata membantu meredakan peradangan dan mencegah penumpukan plak. Selain menjaga pola makan, penting juga meminta saran dokter pribadi Anda tentang kondisi kolesterol tubuh supaya tidak mengganggu dan meningkatkan faktor risiko penyakit kardiovaskular.