Bagaimana Cara Membedakan Sperma yang Subur dan Tidak? Cek 5 Indikatornya di Sini
YOGYAKARTA – Cara membedakan sperma yang subur dan tidak sehat, dapat dilihat dari beberapa indikator. Mulai dari jumlah spermatozoa, bentuk sperma, kekentalan warna, dan pergerakan sperma.
Sperma yang sehat menjadi faktor utama yang menentukan tingkat keseburan pria. Sperma subur dapat meningkatkan keberhasilan pembuahan sel telur di dalam rahim, sehingga Anda dan pasangan akan lebih mudah mendapatkan momongan.
Sebaliknya, jika sperma tidak subur (infertile), proses pembuahan sel telur di dalam rahim mungkin akan gagal.
Lantas, bagaimana cara membedakan sperma yang subur dan tidak? Simak jawabannya dalam ulasan berikut ini.
Cara Membedakan Sperma yang Subur dan Tidak
Untuk membedakan sperma yang subur dan tidak, seorang pria perlu melakukan tes analisis sperma. Prosedur pemeriksaannya yakni mengambil samper sperma untuk kemudian diteliti menggunakan mikroskop di laboratorium.
Hasil pemeriksaan tersebut dapat dijadikan sebagai indikator untuk menentukan apakah sperma dalam kondisi yang subur atau tidak. Indikator yang dimaksud, yakni:
- Jumlah sperma
Jumlah sperma yang terkandung dalam air mani dapat dijadikan sebagai indikator untuk menentukan apakah sperma subur atau infertile.
Jumlah sperma yang sehat adalah 15-200 juta sel per ml air mani. Jika jumlahnya kurang dari angka tersebut, sperma dianggap kurang sehat.
Dikutip dari AI-Care, sebagian pria juga mungkin tidak memiliki sperma sama sekali dalam air maninya. Kondisi ini dikenal sebagai azoospermia yang bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk penyumbatan di saluran reproduksi, masalah hormonal, masalah ejakulasi, atau masalah pada struktur atau fungsi testis.
- Bentuk sperma
Indikator yang kedua yakni bentuk atau morfologi sperma. Sperma yang subur umumnya memiliki morfologi seperti berikut:
- Kepala berbentuk oval atau bulat dengan ukuran proporsional.
- Terdapat leher yang jelas antara kepala dan ekor sperma
- Ekor sperma terlihat panjang dan lurus, yang memungkinkan gerakan lebih efisien.
Sementara sperma yang tidak sehat, ciri morfologinya yakni:
- Kepala yang besar atau cacat sehingga memiliki kesulitan dalam menembus membran sel telur
- Ekor yang bengkok atau ganda, yang dapat menghambat kemampuan sperma untuk bergerak maju dengan lancar
- Kekeliruan struktural seperti terlalu banyak atau terlalu sedikit kelopak pada kepala sperma
- Morfologi sperma mengacu pada bentuk dan struktur fisik sperma.
- Kekentalan air mani
Tingkat kekenkatalan air mani juga dapat menjadi indikator untuk menentukan sperma subur atau infertil.
Umumnya, sperma akan menggumpal tidak lama setelah ejakulasi dan mencair setelah 15-20 menit. Akan tetapi, waktu pengenceran tersebut tidak menunjukkan adanya gangguan apapun, kecuali sperma mengencer dalam waktu sekitar 2 jam.
Baca juga:
- Celine Evangelista Tuding Pernikahan Stefan William dan Ria Andrews Tidak Sah
- Paula Verhoeven Bahas Soal Hidup Mandiri, Isu Keretakan Rumah Tangga dengan Baim Wong Makin Kuat
- Sinopsis Drama China She and Her Girls: Song Jia Bangun Pendidikan di Huaping
- Mark Ruffalo hingga Taylor Swift, Reaksi Hollywood Usai Debat Presiden Donald Trump dan Kamala Harris
- Pergerakan sperma
Indikator yang terakhir yakni pergerakan sperma (motilitas). Ciri sperma yang tidak sehat adalah memiliki pergerakan yang minim. Jika demikian, pembuahan akan menjaadi sangat sulit. Sebab, sperma harus bergerak lincah dan cepat untuk mencapai sel telur dan melakukan pembuahan.
Sebaliknya, sperma yang memiliki motilitas baik akan memiliki kemampuan untuk bergerak cepat dan terarah hingga berhasil membuahi sel telur. Ini meningkatkan peluang untuk pembuahan yang berhasil.
Demikian informasi tentang cara membedakan sperma yang subur dan tidak. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.