Mantan Menhan Gantz Sebut Israel Terlambat Mengalihkan Perhatiannya ke Lebanon
JAKARTA - Mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan, Israel harus mengalihkan fokusnya ke Hizbullah dan perbatasan Lebanon, memperingatkan "kita terlambat dalam hal ini."
Israel dan Hizbullah yang didukung Iran telah saling serang hampir setiap hari, dengan kelompok militan Lebanon tersebut mengatakan mereka bertindak untuk mendukung sekutu Palestina-nya Hamas dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza.
"Kita memiliki cukup pasukan untuk menghadapi Gaza dan kita harus berkonsentrasi pada apa yang terjadi di utara," kata Gantz, berbicara di Washington, D.C pada sebuah forum Timur Tengah, melansir The Times of Israel 9 September.
Dalam forum itu, pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Israel Defense Forces (IDF) ini juga mengatakan, Iran dan proksinya adalah "masalah sebenarnya."
"Waktunya utara telah tiba dan sebenarnya saya pikir kita terlambat dalam hal ini," ujarnya.
Gantz mengatakan, Israel membuat kesalahan dengan mengevakuasi sebagian besar wilayah utara negara itu saat permusuhan dengan Hizbullah berkobar menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang Gaza.
"Di Gaza, kami telah melewati titik yang menentukan dalam kampanye ini," katanya.
Baca juga:
- Menhan Irak Konfirmasi Kesepakatan Penarikan Pasukan Amerika Serikat dan Koalisi Internasional
- Konflik di Laut China Selatan Buat Hubungan China-Filipina di Persimpangan Jalan
- Presiden China, Rusia hingga Kuba Ucapkan Selamat HUT ke-76 DPRK ke Kim Jong-un
- Korea Utara Gelar Perayaan HUT ke-76 Berdirinya DPRK
"Kami dapat melakukan apa pun yang kami inginkan di Gaza. Kami harus berusaha mencapai kesepakatan untuk membebaskan sandera kami, tetapi jika kami tidak dapat melakukannya dalam waktu dekat, beberapa hari atau beberapa minggu, atau apa pun itu, kami harus pergi ke utara," urai Gantz.
"Kami mampu menyerang negara Lebanon jika diperlukan. Kisah Hamas adalah berita lama," tambahnya, sebaliknya mengatakan "kisah Iran dan proksinya di seluruh wilayah dan apa yang mereka coba lakukan adalah masalah sebenarnya."