Khofifah Ajak Masyarakat Tingkatkan Minat Baca dari Sumber yang Akurat
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat meningkatkan minat baca terutama dari sumber akurat, karena dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pemahaman.
"Dengan membaca semakin banyak ilmu dan pengetahuan yang kita dapat. Orang yang rajin membaca dari sumber akurat akan membuatnya tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu kebenarannya," kata Khofifah di sela memperingati Hari Literasi Internasional di Surabaya, dikutip dari Antara, Minggu 8 September.
Khofifah mengatakan dengan memiliki kemampuan literasi yang baik, seseorang akan mampu untuk mengidentifikasi, memahami, menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan sesuatu.
Apalagi, di era digital dimana informasi sangat cepat berkembang. Seringkali informasi yang beredar tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bila tidak cermat, akan mudah terprovokasi oleh berita hoaks.
"Untuk itu pentingnya untuk kita meningkatkan minat baca dari sumber yang akurat, sehingga kita tidak akan mudah terprovokasi. Ketika membaca pun, daya imajinasi akan lebih berkembang, sehingga kita mampu berpikir kritis dan rasional," kata Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 itu.
Menurutnya, kemampuan literasi adalah dasar atau kunci dalam berbagai aspek kehidupan. Meningkatkan minat baca adalah salah satu cara efektif meningkatkan literasi.
"Minat baca yang tinggi memperkuat keterampilan membaca dan menulis, yang merupakan dasar untuk pendidikan dan pembelajaran. Dengan membaca, seseorang akan mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang kehidupan," katanya.
Baca juga:
Dengan meningkatkan minat baca, seseorang tidak hanya memperkaya pengetahuan bagi diri mereka secara pribadi, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan sosial dan pendidikan di masyarakat.
Sebagai informasi, tema Hari Literasi Internasional 2024 adalah Promoting multilingual education: Literacy for mutual understanding and peace atau Mempromosikan Pendidikan Multibahasa: Literasi untuk saling pengertian dan perdamaian.