Penderita Diabetes Harus Berhati-hati dengan Madu yang Dijual di Pasaran

JAKARTA - Penderita diabetes melitus (DM) harus memperhatikan pilihan gula yang dikonsumsi untuk menjaga gula darah tidak naik drastis. Gula yang biasa dikonsumsi masyarakat atau yang dijual di pasaran biasanya gula putih dan mengandung sukrosa.

Lantas, bagaimana cara memilih gula yang tepat? "Yang harus kita perhatikan pertama ada DM nggak, gula darahnya tinggi nggak, diabetes ga, kalau orang dengan diabetes kalau saya saran hanya gula pengganti, kalau nggak diabetes boleh maksimal 4 sendok makan," Dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, dr. Rozana Nurfitri Yulia, M.Gizi, Sp.GK dikutip dari ANTARA, Rabu, 4 September.

Dia mengatakan pada penderita diabetes sukrosa masih diperbolehkan dikonsumsi dalam jumlah sewajarnya. Yang menjadi bahaya jika sukrosa sudah menjadi pemanis dalam minuman kemasan.

"Yang bahaya sukrosa yang dimasukkan ke dalam kemasan, itu menyebabkan peningkatan asam urat," ujarnya.

Terkait dengan pilihan gula, ia menyebut baik gula pasir putih maupun gula merah sama-sama memiliki sukrosa, namun dalam gula merah masih memiliki mineral yang tidak terkandung dalam gula putih sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.

"Yang sering disalahgunakan menjadi pemanis adalah madu, itu juga nggak boleh untuk orang DM karena dari penelitiannya di semua institusi bahwa madu kita hampir 50 persen mengandung sukrosa, kalau saya nggak pernah menyarankan konsumsi madu," kata dia.

Penderita diabetes harus berhati-hati mengonsumsi madu yang dijual di pasaran karena sebagian besar mengandung sukrosa berlebihan.

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan, penderita diabetes biasanya sudah terbiasa dengan rasa manis yang berlebihan sehingga reseptor manis di lidah menjadi tidak terkontrol. Itu sebabnya konsumsi gula juga menjadi berlebih.

Ia mengatakan hal itu bisa dilatih dengan menurunkan asupan gula pada makanan dan minuman sehari-hari seperti memilih yang kandungan gula lebih rendah dan rendah kalori.

Sebagai solusi, Rozana menyarankan untuk menggunakan gula pengganti seperti gula saset yang memang diperuntukkan bagi penderita diabetes. Disarankan juga dikonsumsi hanya sebanyak satu saset perhari.

"Kita latih hanya satu saset, kalau kita latih karena dia terbiasa rasa manis itu bisa menurun, saran saya konsumsi satu saja perhari kalau orang diabetes melitus," katanya.