NASA Dukung Pengamatan Asal-usul Galaksi dengan Teleskop Roman

JAKARTA – Teleskop Luar Angkasa Nancy Grace Roman dirancang oleh NASA untuk mencari fosil pembentukan galaksi. Alat pengamatan ini akan memberikan petunjuk mengenai sejarah dan asal-usul galaksi.

Untuk mengoptimalkan pengamatan Roman, NASA memberikan hibah ke para astronom yang akan melakukan pengamatan Roman Infrared Nearby Galaxies Survey (RINGS). Melalui pengamatan ini, para astronom akan menyelidiki gambar yang dikumpulkan Roman.

"Survei RINGS merupakan konsep awal yang mungkin akan diterapkan atau tidak selama misi sains Roman," kata NASA. "Roman dipersiapkan secara unik untuk RINGS karena resolusinya yang mirip dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble."

Sebagai teleskop pengamat langit, Bidang pandang Roman diklaim 200 kali lipat lebih besar dari Teleskop Hubble. Oleh karena itu, NASA yakin bahwa para astronom bisa mencari fosil-fosil pembentukan galaksi dengan menggunakan alat ini.

Galaksi selalu meninggalkan jejak evolusinya dalam struktur bintangnya, yang kemudian disebut sebagai fosil. Para ilmuwan percaya bahwa fosil galaksi atau sejarah pembentukan evolusi galaksi, termasuk unsur kimia saat bintang terbentuk, akan ditemukan di kelompok bintang purba.

"Resolusi tinggi Roman akan memungkinkan para ilmuwan untuk menemukan fosil-fosil galaksi ini, menggunakan struktur yang berkisar dari ekor pasang surut yang panjang di pinggiran galaksi hingga aliran bintang di dalam galaksi," jelas NASA.

Selain mengamati dan mencari tahu proses pembentukan galaksi, pengamatan RINGS juga dirancang untuk menyelidiki zat yang paling sulit ditemukan di alam semesta, yaitu materi gelap. Pasalnya, zat ini tak kasat mata, tetapi banyak dipercaya ilmuwan.

"Komunitas astronomi akan semakin dekat untuk menemukan kebenaran tentang materi gelap yang tidak dapat diamati ini, yang jauh lebih besar daripada materi yang tampak. Materi gelap menyusun sekitar 80 persen materi alam semesta," ungkap NASA.