Polisi Endus Dugaan Perdagangan Manusia Libatkan Mantan Wakil Menteri Malaysia
JAKARTA - Kepolisian Malaysia mengendus dugaan mantan wakil menteri dalam pemerintahan Negeri Jiran terlibat sindikat perdagangan manusia yang beroperasi di Myanmar.
Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail membenarkan adanya dugaan keterlibatan wamen.
“Polisi telah membuka penyelidikan, dan saya sangat percaya pada profesionalisme mereka dalam menangani masalah ini," katanya di balai komunitas Pulau Redang Malaysia pada Sabtu 31 Agustus, dikutip dari Bernama.
Saifuddin enggan berspekulasi lebih jauh terkait kasus ini. Namun, temuannya mengungkapkan kasus perdagangan manusia belakangan marak di kawasan ASEAN.
“Namun, saya ingin berbagi wawasan dari Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN tentang Kejahatan Transnasional baru-baru ini di Laos, yang mencatat bahwa perdagangan manusia sedang meningkat di semua negara peserta,” tuturnya.
Baca juga:
- Nasihat Benyamin di 'Si Doel Anak Betawi' ke Rano Karno Membekas saat Daftar Pilgub Jakarta
- Singgung Usia Anies Masih Muda, NasDem: Bisa Berpemilu Sekian Kali Lagi
- Bantah Ada Tekanan Gagal Usung Anies di Pilkada, Politikus PDIP: Bu Mega Tidak Bisa Diintervensi
- Tan Paulin Dicecar KPK soal Perusahaan Batu Bara Miliknya di Kutai Kertanegara
Saifuddin menambahkan, hampir semua negara ASEAN telah memberlakukan undang-undang untuk memerangi perdagangan manusia, termasuk Undang-Undang Antiperdagangan Manusia dan Penyelundupan Migran (ATIPSOM) Malaysia tahun 2007.
“Polisi akan meningkatkan upaya untuk mencegah keterlibatan publik dalam kegiatan tersebut. Jika keterlibatan dikonfirmasi, penyelidikan akan dilanjutkan sesuai hukum,” imbuhnya.
Sebelumnya, Organisasi Kemanusiaan Internasional Malaysia (MHO) menyerahkan laporan kepada Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) pada Rabu pekan lalu. MHO meminta kepolisian melakukan penyelidikan terhadap seorang politikus Malaysia dan suaminya yang diduga terkait dengan sindikat perdagangan manusia di Myanmar.