Erick Thohir Khawatir Aksi Teror Bom Bunuh Diri di Makassar Ganggu Vaksinasi
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir turut berduka atas insiden bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar. Kejadian tersebut juga dikhawatirkannya bisa mengganggu proses vaksinasi, khususnya di wilayah setempat.
"Saat ini masih pandemi dan masyarakat serba kesulitan, apalagi ini bisa mengganggu program vaksinasi," ujarnya di sela meninjau program Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Kompleks Grand City Mall Surabaya, Minggu, 28 Maret.
Menurut dia, masyarakat ada rasa ketakutan kalau nantinya program vaksinasi ikut terganggu akibat peristiwa tersebut.
Terhadap peristiwa tersebut, Erick Thohir menyarankan prihatin dan meminta semua pihak menahan diri karena kondisi sekarang Indonesia masih berupaya melawan pandemi COVID-19.
"Mohon dengan hormat pihak tertentu menahan diri karena ini benar-benar kondisi yang tak menguntungkan bangsa Indonesia. Kita masih melawan pandemi, dan ekonomi masih terus mendapat gangguan bagaimana bisa menstabilkan. Tahan diri supaya semua berjalan baik," ucapnya.
Insiden ledakan yang diduga bom terjadi di sekitar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, sekitar Pukul 10.30 WITA. Pada saat ledakan terjadi, umat di dalam gereja baru saja selesai melaksanakan Misa Minggu Palma.
Baca juga:
- Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar, Jokowi Perintahkan Kapolri Listyo Buru Jaringan Teroris Sampai ke Akarnya
- Update COVID-19 Minggu, 28 Maret: Positif Bertambah 4.083 Orang, Sembuh 4.279 Orang, dan Meninggal 85 Orang
- Dukung Pengembangan Syariah di NTB, Muamalat Ikat Komitmen dengan UIN Mataram
- Korban Bom Katedral Makassar Bertambah jadi 20 Orang, Dirujuk ke Beberapa Rumah Sakit
Lokasi ledakan yang berada di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Kantor Balai Kota Makassar itu langsung membuat heboh dan aparat kepolisian langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi.
Dilaporkan ada 14 orang korban luka termasuk petugas gereja dan jemaat masih dirawat di 3 rumah sakit, sementara potongan jenazah pengebom bunuh diri masih diselidiki identitasnya.
Polisi mengatakan pelaku adalah dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor dan ingin menerobos masuk ke dalam gereja.