Hindari Lakukan 5 Kesalahan Cara Membersihkan Telinga
JAKARTA – Membersihkan tubuh tidak cukup dengan mandi. Sebab kotoran yang tersembunyi di dalam lubang telinga tidak akan terguyur air atau tepat jika diseka dengan sabun.
Nah, banyak sekali cara untuk membersihkan kotoran telinga. Yang paling sering dilakukan adalah dengan membersihkan dengan cotton buds. Tetapi, apakah tepat jika membersihkan kotoran telinga dengan pipe yang tergulung kapas di kedua ujungnya?
Saluran atau lubang telinga berkulit sangat tipis. Apabila terkena benda tajam, tentu akan terluka, berdarah dan jika tak segera diatasi akan infeksi. Maka, agar tidak berisiko hindari kesalahan cara membersihkan telinga seperti daftar di bawah ini.
Teratur membersihkan telinga
Menurut Boris Chernobilsky, seorang ahli THT dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York, menyarankan bahwa Anda tak perlu teratur membersihkan telinga. Apalagi membersihkannya setiap hari, sebab telinga memiliki mekanisme membersihkan secara alami.
Kotoran telinga dihasilkan dari kelenjar yang menghasilkan serumen atau zat yang teksturnya seperti lilin. Warnanya kuning keruh dan bertujuan melindungi kulit tipis di saluran telinga. Itu artinya Anda tak perlu membersihkannya secara teratur sebab keberadaan serumen berguna sebagai pelumas.
Baca juga:
Membersihkan dengan cotton buds
Jika membersihkan telinga dengan cotton buds, tunggu sampai kotoran bergerak ke bagian paling luar. Anda tak perlu memasukkan cotton buds terlalu dalam. Hanya aman sampai maksimal 2 sentimeter ke dalam saluran telinga.
Sebenarnya, membersihkan telinga dengan cotton buds berisiko mendorong kotoran semakin masuk ke dalam. Lebih buruknya lagi, dapat merusak gendang telinga. Artinya, lakukan pembersihan kotoran dengan lembut, tidak rutin setiap hari, dan tidak memasukkan alat pembersih terlalu dalam.
Memasukkan benda yang berpotensi melukai
Benda runcing tentu berbahaya jika dipakai untuk membersihkan telinga, seperti memakai penjepit rambut maupun kuku jari. Kulit tipis di lubang telinga akan mudah rusak jika memakai benda tersebut untuk menggaruk atau membersihkannya.
Terapi lilin
Cara membersihkan telinga ini pernah populer, bahkan bagi yang tidak mengetahui risikonya bisa jadi tetap dilakukan cara tidak aman ini. Terapi lilin menggunakan lilin yang dipanaskan dan diletakkan di telinga. Menurut beberapa klaim, cara ini dapat membersihkan kotoran telinga.
Namun menurut Boris, terapi lilin dapat meningkatkan tekanan pada area seputar gendang telinga. Efek paling buruk yang bisa dialami adalah pecahnya gendang telinga.
Menggunakan vakum telinga
Ini cara yang perlu dihindari dilakukan, terutama melakukannya sendiri tanpa pengetahuan medis. Vakum telinga atau dikenal dengan micro suction biasa dilakukan berdasarkan prosedur medis. Jika dilakukan sendiri di rumah dengan tools apapun, baiknya dihindari.
Telinga, menurut Boris, bukan sistem irigasi. Artinya menyedot kotoran telinga dengan tekanan terlalu tinggi tidak akan aman dilakukan terutama tanpa pengetahuan prosedural.