Dua Balita di Palangka Raya Ditemukan Tewas Mengapung
JAKARTA - Kepolisian Sektor Bukit Batu Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, melakukan penyelidikan terkait dengan tenggelamnya dua balita di Kali Panganen.
Kapolsek Bukit Batu Ipda Dedi Satria Wiranto mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Nelayan Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Jumat, 26 Maret sekitar pukul 12.00 WIB.
"Dua korban yang masih di bawah umur itu berinisial SA (4) dan rekannya berinisial KA (3) ditemukan tewas dalam kondisi mengapung di kali berukuran kurang lebih 2 meter di Jalan Nelayan itu," kata Dedi di Palangka Raya, dilansir Antara, Sabtu, 27 Maret.
Perwira Polri yang baru saja menjabat sebagai Kapolsek Bukit Batu itu menjelaskan bahwa dua balita tersebut pertama kali oleh saksi berinisial AA (14).
Dari keterangan saksi awalnya korban pamit untuk bermain di sekitar Kali Panganen yang berjarak kurang lebih sekitar 30 meter dari rumah korban.
Tidak lama kemudian, saksi bernama Reni (23) yang merupakan ibu dari salah satu korban meminta AA untuk mencari kedua korban yang merupakan sepupunya tersebut.
"Saat AA tiba di tepi kali, dia melihat keduanya (korban, red.) sudah dalam kondisi mengapung di tengah Kali Panganen. Saksi pun berupaya menolong korban dengan menarik keduanya ke tepi sambil berteriak memanggil kedua orang tua korban," ucap Dedi.
Baca juga:
- Ngeri, Varian Baru COVID-19 Asal Inggris Sudah Masuk ke Singapura
- Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Varian Virus Baru Covid-19
- Holding Indonesia Battery Corporation (IBC) Resmi Dibentuk, Kantongi Investasi 17 Miliar Dolar AS
- Kementerian BUMN Targetkan IBC Bisa Produksi Baterai hingga 140 GWh pada 2030
Kedua korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Jenazah keduanya langsung dibawa ke Puskesmas Tangkiling untuk dilakukan visum untuk mengetahui penyebab kematian kedua korban.
Dia beserta anggotanya segera mengamankan tempat kejadian perkara dengan memasang garis polisi agar penyelidikan lebih lanjut.
"Dalam peristiwa ini kami juga akan memintai keterangan saksi dengan tujuan mencari petunjuk apakah perkara ini murni akibat tenggelam atau ada unsur pidananya," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua korban selama ini memang sering bermain di pinggir Kali Panganen setiap harinya. Pihak keluarga tidak menyangka keduanya mengalami nasib tragis tersebut.