PDIP Anti Politik Dinasti, Effendi Simbolon: Timbul Tenggelam Bersama Megawati
JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon menegaskan partainya tidak menganut sistem politik dinasti. Hal itu sudah dibuktikan dengan Megawati memilih Joko Widodo sebagai calon presiden pada 2014 padahal tidak ada hubungan darah bahkan bukan kader partai banteng.
"Nggak ada politik dinasti di PDIP Perjuangan," tegas Effendi dalam diskusi Polemik bertajuk Senjakala Regenerasi Parpol secara daring, Sabtu 27 Maret.
Effendi menjamin bahwa kader PDIP pun sangat loyal terhadap puteri Presiden pertama RI, Soekarno itu.
"PDIP itu bukan jargon, timbul tenggelam dengan Megawati. Jadi kita partai ideologis yang sangat loyalis. Bukan pragmatis," katanya.
Bahkan dirinya menjamin tidak akan menjadi kader lagi apabila Megawati tidak lagi berada dalam tubuh PDIP.
"Saya juga begitu mungkin kalau ibu tidak ada lagi ya saya enggak ada lagi di PDIP," ungkap pria yang pernah menjabat sebagai anggota DPR 4 periode itu.
Baca juga:
- Tidak Ada Impor, Jokowi Perintahkan Bulog Serap Beras dari Petani
- Jokowi: Sampai Bulan Juni Tidak Ada Beras Impor Masuk Indonesia
- Holding Indonesia Battery Corporation (IBC) Resmi Dibentuk, Kantongi Investasi 17 Miliar Dolar AS
- Kementerian BUMN Targetkan IBC Bisa Produksi Baterai hingga 140 GWh pada 2030
Disisi lain, Effendi mengaku heran dengan fenomena politik belakangan ini. Dimana banyak pihak yang aji mumpung untuk menjadikan anggota keluarganya berkuasa.
"Makanya saya terbengong-bengong kemudian karena fenomena yang aneh di republik ini. Kok sekarang memaklumkan semua hal yang tidak lazim," katanya.
Ia pun menyinggung Presiden Joko Widodo yang menantu dan anaknya menjadi kepala daerah. Semestinya, Jokowi menjadi contoh agar pihak lain tidak memaklumi adanya politik dinasti.
"Jokowi juga harus merefleksikan kepatutan," kata Effendi.