Mengatasi Telapak Kaki Kering dan Pecah-pecah, Hindari Lakukan 4 Hal Ini

YOGYAKARTA – Bagian kulit paling bawah tubuh ini, kita kenal sebagai telapak kaki, paling sering luput dari perawatan. Saat musim kemarau, telapak kaki kering dan pecah-pecah. Nah, kalau tidak dirawat secara tepat, bisa menyebabkan luka dan infeksi.

Menurut Priya Parthasarathy, ahli penyakit kaki dan ketua komite komunikasi American Podiatric Medical Association, jika kulit Anda kering dan tidak merawatnya, kulit kering tersebut akan berkembang menjadi fisura. Secara medis, fisura adalah kulit pecah-pecah seperti yang terjadi pada tumit atau bagian bawah telapak kaki. Tambah Parthasarathy, kulit pecah-pecah ini lebih dari sekedar menimbulkan rasa perih dan sakit saat berjalan. Tetapi juga menyebabkan infeksi, terutama bagi penderita diabetes dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Mengingat merawat telapak kaki kering dan pecah-pecah enggak boleh sembarangan. Pantangan berikut ini yang perlu dihindari.

1. Eksfoliasi

Mengangkat kotoran di telapak kaki saat kering dan sudah terjadi keretakan kulit, penting harus dikonsultasikan ke dokter kulit terlebih dahulu. Alasannya, supaya kondisi pecah-pecah pada telapak kaki tidak semakin parah menjadi infeksi. Paling penting harus dilakukan, tetap pakai sandal atau alas kaki. Hindari tanpa memakai alas kaki, terutama di permukaan pijakan yang hangat.

Ilustrasi mengatasi telapak kaki kering dan pecah-pecah (Freepik)

Melembapkan kaki secara teratur juga penting dilakukan. Ini bisa mencegah kaki kering dan pecah-pecah. Pertimbangkan produk yang baik, terutama yang bisa meningkatkan kadar air. Seperti produk dengan bentuk losion, krim, atau salep. Parthasarathy dilansir The Washington Post, Senin, 26 Agustus, menyarankan untuk mengoleskan pelembap kaki sebelum tidur dan setelah mandi.

Batu apung dipercaya sebagai pengelupas alami untuk kulit tumit. Biasanya lebih bermanfaat daripada loofah. Di apotek atau pasar besar, biasanya juga menjual batu apung dalam sederetan sabun mandi atau perlengkapan sehari-hari. Pakai batu apung untuk pengelupasan dilakukan saat mandi, membantu menghaluskan kulit, jelas Parthasarathy.

2. Hindari produk kimia abrasif

Pengelupasan secara manual, memakai batu apung misalnya, lebih direkomendasikan untuk mengangkat kapalan, mengelupas kulit, dan membuat kulit lebih halus dan lembut. Yang perlu dihindari, jangan memakai produk kimia abrasive dalam dosis yang tidak diatur. Maka perhatikan betul informasi produk perawatan kaki kering dan pecah-pecah yang Anda pakai.

3. Jangan merendam kaki

Merendam kaki dengan air hangat dangaram Epsom, memang menenangkan. Tetapi banyak orang enggak tahu, merendam kaki tidak membantu mengatasi kaki kering. Merendam kaki justru dapat membuat kulit semakin kering. Tubuh memproduksi minyak untuk melumasi kulit. Ketika kaki direndam, akan menghilangkan minyak pelumas tersebut.

4. Hindari pakai kikir tajam

Parthasarathy menyarankan menghindari kikir kaki berbahan logam untuk menghilangkan kapalan. Paling mungkin adalah menggunakan batu apung. Lebih tajam dari batu tersebut, lebih baik jangan.

Kikir tajam bisa-bisa melukai kulit. Lalu kulit akan semakin kering dan kapalan akan bertambah. Itu artinya mengatasi telapak kaki kering dan pecah-pecah harus dengan kelembutan. Hindari produk yang bersifat abrasif, atau perawatan yang keras dan kasar karena bisa berefek buruk bahkan menyebabkan infeksi.