Mendag Zulhas Minta Jajarannya Riset untuk Telusuri Asal Pakaian Murah yang Dijual di Pasaran
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta jajarannya di Kementerian Perdagangan untuk menelusuri asal masuknya pakaian murah yang dijual di pasaran. Caranya, dengan melakukan riset.
Bahkan, pria yang akrab disapa Zulhas ini meminta jajarannya melibatkan para ahli dari perguruan tinggi untuk melakukan riset secara detail. Misalnya, dengan mengangeng Universitas Indonesia.
“Pak Kasan (Kepala Badan Kebijakan Perdagangan) coba nanti secara detail ya, komprehensif kita riset. Apa yang terjadi sebetulnya. Sehingga nanti kita enggak bisa ngelak lagi. Riset betul-betulan bersama dengan para ahli. Minta dari UI bila perlu,” tuturnya saat sambutan dalam Forum Koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perdagangan Pusat dan Daerah, di Jakarta, Rabu, 21 Agustus.
Zulhas juga minta agar pusat-pusat besar didatangi untuk dimintai keterangan mengenai asal barang-barang yang dijual di pusat perbelanjaan tersebut.
“Pasar-pasar, pusat-pusat pasar grosir-grosir besar. Tanah Abang, Manggadua, Jawa Timur, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Makassar. Riset, ditanya. Di pasar itu yang beredar itu dari mana barangnya? Nah sudah kalau udah gitu ketahuan tuh. Barangnya dari mana,” jelasnya.
Menurut Zulhas, riset mengenai kodisi di lapangan ini perlu dilakukan. Sebab, harga pakaian di pasaran jauh lebih murah, bahkan dibawah harga pajak yang dikenakan.
“Karena di Kemendag itu ada aturan kalau baju kaos masuk di sini, dari luar negeri, kena pajak Rp60.000 satu. Tapi (di pasaran) dijualnya Rp60.000 tiga, kan itu enggak masuk akal,” ucapnya.
“Nah itu nanti kita lihat apa sebetulnya masalahnya. Di mana kendalanya. Nah ini kita pelajari semua. Karena kalau barang datang kan dari luar kan bisa kita tahu sebetulnya. Cuma kok gak berpajak, gak ada sebuah aturan,” sambungnya.
Zulhas pun tak menampik meski pemerintah telah membentuk Satgas Pengawasna Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor atau Satgas Impor Ilegal, barang-barang impor ilegal masih membanjiri pasar dalam negeri.
“Beberapa waktu yang lalu alternatifnya satgas kita bentuk. Cuma saya perhatikan, kalau kita bikin Satgas itu, seperti kuman, selesai satgas tambah kuat dia, tambah canggih,” katanya.
“Bukan hilang gitu. Dimatikan, tambah kuat lagi. Ini sebetulnya apa yang terjadi,” sambungnya.
Sekadar informasi, Satgas Impor Ilegal pasca dibentuk pada 19 Juli 2024 telah mengamankan barang-barang impor ilegal di tiga lokasi berbeda.
Teranyar, Satagas mengamankan barang-barang impor ilegal yang masuk ke Indonesia yang nilainya mencapai Rp46,18 miliar.
Baca juga:
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, barang-barang yang disita oleh Satgas Impor Ilegal berbagai jenis. Mulai dari laptop, mesin fotokopi, ponsel, pakaian jadi, produk tekstil, alas kaki hingga kosmetik.
“Dari hasil penindakan tersebut keseluruhan diperkirakan nilai barang sebesar Rp46.188.205.400,” tuturnya dalam konferensi pers dan pemusnahan Pakaian Bekas (Balpres), di Tempat Penimbunan Pabean (TPP) Cikarang, Jawa Barat, Selasa, 6 Agustus.