Pesan Faisal Basri ke Menkeu Prabowo: Kalau 'Ngegas' Terus Cepat Masuk Jurang

JAKARTA - Ekonom Senior Indef Faisal Basri memberikan pesan agar pejabat yang mengisi posisi Menteri Keuangan (Menkeu) di pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa mengerem pemberian anggaran kepada setiap kementerian atau lembaga (k/l).

Faisal sangat menyayangkan bahwa selama ini kinerja Menkeu di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkesan 'ngegas'.

"Semua menteri itu, kan, minta tambahan anggaran. Ya, harusnya (fungsi) Menkeu itu kan sebagai remnya. 'Nggak bisa, (anggaran) sudah melebihi batas'," ujar Faisal kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 21 Agustus.

Dia menilai, bila fungsi Menkeu itu berjalan dengan baik, maka kekhawatiran Indonesia untuk masuk krisis ekonomi bisa terhindarkan.

"Jadi, Menkeu itu harus berfungsi sebagai remnya. Kalau remnya pakem selamat kami, nggak tabrakan, nggak masuk jurang. Kalau Menkeunya juga ngegas, ya, makin cepat masuk jurang. Itu logikanya," tutur dia.

Meski begitu, Faisal enggan berkomentar nantinya siapa yang akan menjabat sebagai Bendahara Negara tersebut. Dia pun sempat menyebut nama Thomas Djiwandono yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II.

Namun, dia belum mengetahui apakah ke depan Thomas yang akan mengisi posisi Menkeu tersebut.

"Saya nggak tahu Thomas apakah akan jadi Menkeu, belum tentu juga kan. Tapi, mungkin dia tetap Wamen, ya, bisa," tuturnya.

Adapun Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, calon presiden terpilih pada Pilpres 2024 Prabowo Subianto berencana mengumumkan susunan kabinetnya pada 21 Oktober 2024 atau sehari setelah dilantik sebagai Presiden RI periode 2024-2029.

Prabowo menyampaikan rencananya itu kepada Luhut saat keduanya menghadiri rapat terbatas (Ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 5 Agustus.

"Kemarin dia bilang bang aku dilantik pada 20 Oktober, tanggal 21 Oktober aku umumkan kabinet, itu aku lantik. Terus sidang kabinet pada 23 Oktober," kata Luhut saat acara peluncuran buku di Wisma Elang Laut, Jakarta, Selasa, 6 Agustus.