Google Doodle Hari Ini Rayakan Hari Rendang, Masakan Nasional dari Sumbar

JAKARTA - Jika hari ini Anda melihat logo Google berbeda dari biasanya, itu adalah karena hari ini Google Doodle sedang merayakan rendang, salah satu makanan yang banyak disukai masyarakat Indonesia. 

Rendang secara resmi diakui sebagai hidangan nasional Indonesia dan ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 

Asal usul Rendang 

Melansir dari halaman resmi Kemendikbud, asal usul rendang bermula pada abad ke-16. Karena Gusti Anan, seorang sejarawan dari Universitas Andalas, menemukan catatan yang ditemukan pada awal abad ke-19 tersebut yang menjelaskan bahwa dahulu masyarakat Minang sering merantau menuju Selat Malaka hingga ke Singapura. 

Perjalanan panjang tersebut mereka tempuh melalui jalur air selama kurang lebih satu bulan perjalanan. Tidak adanya perkampungan di sepanjang jalur perjalanan dan jauhnya jarak tempuh yang harus dilalui membuat para perantau ini menyiapkan bekal makanan yang dapat bertahan untuk waktu yang lama, dan makanan yang cocok untuk kondisi tersebut adalah rendang. 

Kebiasaan membawa bekal makanan inilah yang membuat rendang mulai dikenal oleh orang-orang di luar wilayah Sumatera Barat dan semakin dikenal karena rasa rempahnya yang khas. 

Masyarakat Minangkabau biasa memasak rendang menggunakan teknik yang sama saat memasak kari, dengan menggunakan banyak rempah dan santan. Meskipun memasaknya sedikit lebih lama dan membiarkan kuahnya mengental. 

Penyebaran pertama rendang di Sumatera Barat berawal dari tiga daerah yang dikenal dengan nama Luhak nan Tigo (tiga pegunungan), yaitu Luhak Agam, Luhak Limo Puluah, dan Luhak Tanah Data. Dari ketiga daerah inilah kemudian rendang menyebar semakin cepat ke daerah-daerah lainnya di Sumatera Barat. 

Antara migrasi dan perdagangan yang berkembang pesat di Asia Tenggara, rendang pun akhirnya menjadi hidangan populer di negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura. 

Berbagai budaya juga telah memberikan sentuhan tersendiri pada hidangan klasik ini. Misalnya, Filipina menggunakan rempah-rempah asli yang dicampur dengan palapa dan menambahkan gula muscovado.