Kekerasan Dalam Rumah Tangga Tak Boleh Dibiarkan, Ini Tips Keluar dari Abusive Relationship
JAKARTA - Abusive relationship atau hubungan yang melibatkan kekerasan merupakan situasi yang tidak diinginkan dan berbahaya bagi setiap individu. Untuk menghindari masalah ini, penting untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah yang bisa diambil untuk menjaga diri dari abusive relationship. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari jatuh ke dalam hubungan yang bersifat abusive.
Buat rencana keselamatan
Menetapkan keselamatan itu penting. Rencana keselamatan dapat membantu Anda menguraikan langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti untuk mengurangi risiko bahaya selama proses putus hubungan. Rencana keselamatan dapat mencakup:
- seseorang yang dapat dihubungi untuk meminta bantuan atau tempat berteduh
- barang-barang penting yang harus dibawa saat pergi
- langkah-langkah melindungi anak-anak dan hewan peliharaan
- langkah-langkah meningkatkan keselamatan di tempat kerja, sekolah, tempat ibadah, dan toko
- langkah-langkah menavigasi berbagai skenario potensial dengan pasangan
Faktor-faktor tertentu dapat membuat beberapa hubungan dengan kekerasan lebih berbahaya daripada yang lain. Untuk itu perlu adanya rencana mengakhiri hubungan dengan aman.
Bangun hubungan dengan orang-orang yang aman
Untuk menghindari kembali ke hubungan penuh kekerasan, kelilingi diri Anda dengan support system yang terdiri dari teman-teman dan orang-orang terkasih yang mengetahui alasan Anda meninggalkannya. Jika selama ini Anda terisolasi dari support system, hubungi kembali mereka dan jalin komunikasi yang baik.
Ingat alasan meninggalkannya
Rindu dengan pasangan yang sudah berbuat kasar dengan Anda adalah hal wajar, tapi bukan berarti Anda harus tetap bersamanya. Meski ada suka dalam hubungan, sayangnya lebih banyak duka merundung didalamnya.
Anda bisa menulis kembali semua alasan kenapa Anda memutuskan meninggalkan hubungan tersebut. Setiap kali Anda mulai merindukannya, lihat kembali catatan tersebut sebagai pengingat yang baik tentang mengapa hubungan Anda tidak sehat dan berhubungan kembali bukanlah ide baik.
Utamakan diri sendiri
Biasanya Anda berpikir tentang bagaimana perasaan pasangan jika atau ketika Anda meninggalkannya. Terutama saat dia melakukan kekerasan emosional. Namun, perasaan Anda juga penting, dan alangkan baik memprioritaskan kesejahteraan diri sendiri.
Ingat, meninggalkan hubungan yang tidak sehat bukanlah ‘berhenti.’ Melainkan, ini adalah keputusan positif untuk memilih kehidupan lebih sehat. Penting bagi Anda fokus pada pertumbuhan dan proses Anda sendiri. Berikan diri kebaikan dan waktu untuk pulih.
Baca juga:
- Ciri-ciri Pria Berpotensi Melakukan KDRT yang Bisa Dideteksi Sejak Masa Pacaran
- Lebih Bahaya dari Pelecehan Emosional, Kenali 8 Tanda Pasangan Melakukan Kontrol Koersif dalam Hubungan
- 6 Tanda Trauma Bonding, Situasi saat Seseorang Terikat pada Hubungan Toksik
- 5 Tanda Pasangan Melakukan Kekerasan Emosional
Percaya intuisi
Selalu memercayai intuisi karena jika ada yang terasa janggal dalam hubungan kemungkinan besar memang begitu. Lagi pula, Anda lebih memahami situasi daripada orang lain. Dengarkan intuisi Anda dan percayalah pada penilaian sendiri tentang waktu yang paling aman untuk pergi. Anda memiliki kekuatan untuk pergi, tetapi hanya jika Anda sudah siap.
Persiapkan diri jadi lebih mandiri
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan meningkatkan keamanan finansial dapat mengurangi risiko kekerasan dalam hubungan intim. Terutama jika Anda sebelumnya bergantung pada pasangan untuk tempat tinggal dan keuangan, menemukan tempat tinggal yang aman dan pekerjaan dapat memulai langkah Anda menuju kemandirian. Bangun kemandirian finansial, termasuk sumber penghasilan dan tabungan. Ini dapat meningkatkan peluang Anda untuk menjauh dari pasangan.