Suka Main Gim, Rizwan Fadilah Putra Sule Berharap Adanya Wadah yang Tepat

JAKARTA - Rizwan Fadilah anak komedian Sule mengaku menyukai gim. Sebagai Gen Z yang hidup dekat dengan dunia digital, dia melihatnya sebagai sesuatu yang wajar.

Meski sering bermain gim dan mengeluarkan uang cukup banyak untuk membeli berbagai fitur, pria yang akrab disapa Njan itu mengaku tidak pernah terpikir untuk menjadi gamer profesional. Dia merasa kemampuannya tidak cukup baik untuk menjadi profesional seperti atlet esport.

“Untuk jadi profesional esport nggak sih kayaknya, karena memang main gim cuma buat senang-senang aja,” kata Rizwan Fadillah di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat, 16 Agustus.

Namun begitu, Njan melihat perlunya platform yang tepat untuk mewadahi para penyuka gim. Oleh karenanya, ia melihat kehadiran Playhera sebagai platform yang inovatif dengan terobosan baru untuk penyuka dan komunitas penyuka gim di Indonesia.

Dengan meluncurkan rangkaian 2.500 turnamen online dan offline untuk tiga bulan kedepan, Njan melihat platform ini memberi energi baru untuk penyuka game.

“Seneng banget karena ada platform atau wadah untuk penyuka gim, di mana mereka bisa main dan bisa banyak ketemu teman atau mungkin ketemu sama orang baru,” ujar Njan.

“Kompetisinya kan banyak, nah itu cocok buat kalian orang-orang yang jiwa kompetitifnya tinggi,” lanjut Njan.

Adapun, Sheikh Sultan bin Khalifa bin Sultan bin Shakhbout Al Nahyan dari Abu Dhabi menyambut antusias saat meluncurkan Playhera. Dia melihat adanya potensi besar di Indonesia.

“Kita punya fokus untuk para gamer, yang mana movement-nya sudah mendunia. Kita mau memberikan sarana kepada mereka untuk menunjukkan kemampuan,” kata Sheikh Sultan.

“Saya ingin para gamer menikmati permainan dan menerima pengakuan yang seharusnya mereka dapat,” imbuhnya.

Senada dengan Sheikh Sultan, Arnold Limasnax selaku Komisaris Playhera Indonesia dan CEO E-Motion Entertainment mengatakan bahwa inti dari strategi mereka adalah membangun, melibatkan, dan memberi penghargaan kepada para gamers dan komunitas mereka.

"Kami ingin komunitas gamer memiliki tujuan mereka sendiri, dimana mereka dapat berkumpul, bermain, bersaing, bertemu teman baru, berbagi konten dan ide, serta diberdayakan,” tandasnya.