Telan Investasi Rp13,1 Triliun, SGAR Mempawah Dipastikan COD Februari 2025
JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) mempercepat program hilirisasi yang diamanatkan oleh negara melalui penyelesaian sejumlah proyek strategis.
Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan, pihaknya mempercepat penyelesaian proyek hingga Commercial Operation Date (COD) dari setiap proyek strategis.
Salah satu proyek strategis yang akan memasuki masa commissioning phase adalah pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) pada September 2024 dengan progres penyelesaian sekitar 97 persen.
Smelter milik konsorsium PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melalui PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Mempawah, Kalimantan Barat ini diharapkan memasuki tahap COD pada Februari 2025 mendatang.
Dua Anggota MIND ID itu mengucurkan investasi hingga 830 juta dolar AS atau setara Rp13,1 triliun untuk proyek SGAR. Nantinya, pabrik pemurnian bijih bauksit ini bisa memproduksi 1 juta ton alumina per tahun.
"Proyek ini diyakini akan memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar dengan serapan tenaga kerja hingga 1.000 orang," ujar Heri, Kamis, 15 Agustus.
Di samping itu, kata dia, Grup MIND ID juga memiliki smelter baru dari Freeport Indonesia yang akan mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton.
PTFI menggelontorkan modal hingga 3,67 miliar dolar AS atau sekitar Rp 58 triliun untuk smelter dengan desain single line terbesar di dunia ini.
Baca juga:
Di luar itu, CATL dan MIND ID juga sudah sepakat menjalin kerja sama joint venture khususnya untuk mulai membangun ekosistem upstream yakni pabrik baterai. MIND ID juga tengah menjalin kerja sama untuk membangun Industrial Park yang diharapkan dpaat menjadi rumah bagi produsen kendaraan listrik di Indonesia.
“Di tahun depan, Grup MIND ID memiliki beberapa program champion yang tentunya dapat membantu kami dalam menjalankan mandat yang diberikan oleh negara. Mulai dari ekspansi smelter aluminium, penambahan conveyor batubara, ekspansi kapasitas tin chemical dan tin soldier, hingga pengembangan timah primer blok #1 dan blok #2,” katanya.