Main di Film Tepatilah Janji, Faradina Mufti Pelajari Bahasa Politik
JAKARTA - Faradina Mufti dipercaya untuk bermain dalam film politik komedi garapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama rumah produksi Asta Jaya Centra Cinema, Padi Padi Creative, dan Garin Workshop berjudul Tepatilah Janji.
Faradina mengungkapkan kalau ini menjadi film perdananya bermain dalam film bergenre drama politik dan bekerja sama dengan sutradara Garin Nugroho.
Tak heran ia sempat terkejut karena Garin seringkali mendadak mengganti dialog karakternya yaitu Tari.
"Dan aku baru tau kalau misalkan Mas Garin itu suka sekali memberi surprise pada para pemainnya, entah itu ada tambahan scene yang mendadak atau pergantian dialog yang tiba-tiba," kata Faradina Mufti di kantor VOI, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Agustus.
Bagi Faradina ini menjadi sebuah tantangan baginya sebagai seorang aktor yang dituntut untuk bisa mendalami karakternya di film ini.
"Cukup menarik sih karena berarti kan kita sebagai pemainnya juga diberi tantangan kalau kita memang benar-benar harus masuk ke dalam karakter itu sendiri. Jadi kalau misalkan ada tiba-tiba ada tambahan scene. Jadi kita nggak, aduh gue mesti gimana nih karakternya," tambahnya.
Bukan hanya sekedar mendalami karakter, pemain film Siksa Kubur ini juga ditantang memahami bahasa-bahasa politik yang baginya jadi bagian tersulit dalam film ini.
"Ditambah lagi ini kan temanya politik ya. Bahasa yang dipakai pun juga bukan bahasa yang, eh kamu lagi ngapain? Gak yang cuma sekedar itu. Tapi memang ada kata-kata atau istilah-istilah yang dipakai dalam politik," cerita Faradina.
Baca juga:
- Sinopsis Drama China The Neighbours: Xiao Shun Ya Selidiki Kematian Jia Qing
- Son Ye Jin dan Lee Byung Hun Jadi Suami Istri di Film Baru Park Chan Wook
- Sinopsis Film Alien: Romulus: Ketika Manusia Melawan Makhluk Misterius
- Edward Akbar Anggap Anak Naik Angkot sebagai Daya Juang, Kimberly Ryder: Aduh Ya Allah
"Jadi paling itu sih aku tuh susahnya sampe aku suatu hari itu aku dapet tambahan. Eh bukan tambahan, eh pergantian dialog. Yang nanti 'Tari, tolong'. Terus biasanya langsung di whatsapp sama Mas Garin langsung. Surat cinta," tuturnya.
Meski begitu ia bersyukur karena sutradara Garin Nugroho juga bisa diajak berdiskusi terkait bahasa dan karakter yang ia rasa kurang pas untuk dimainkan.
"Tapi Mas Garin tuh juga selain dia bisa ngasih mendadak itu, tapi dia juga sangat menerima masukannya. Jadi kita bisa diskusi gitu loh," tandasnya.