Megawati Ingin Tanya Kapolri: Apakah PDI Perjuangan Enggak Boleh Jadi Bagian Rakyat Indonesia? 

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku ingin bertanya langsung kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit apa alasan kader partainya kerap dikaitkan dengan kasus hukum.

Kepada Listyo, Megawati ingin bertanya apakah benar PDIP emmang diperlakukan berbeda oleh aparat.

"Apakah PDI Perjuangan ini enggak bisa, enggak boleh menjadi salah (satu) bagian daripada rakyat Indonesia?

Tolong tulis itu. Saya hanya mau nanya itu sama Kapolri," ujar Megawati di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Agustus.

Sebagai pimpinan partai, Megawati merasa bertanggung jawab terhadap persoalan kader partainya. Salah satu yang ia soroti yakni persoalan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus Harun Masiku.

"Pak hasto kalau mau diambil lagi, ya ku panggil, lah, Kapolri. Apa dulu dong? Saya mau tahu, (maksud) anak buahku digituin," kata Megawati

Megawati juga tidak terima dengan persoalan penyitaan ponsel dan buku catatan Hasto saat tengah diminta keterangan sebagai saksi di KPK. Penyitaan itu dilakukan oleh penyidik KPK bernama Rossa Probo Bekti dari staf Hasto, Kusnadi.

"Saya nanya, siapa itu Rossa? Enak aja pakai masker, manggil Kusnadi. Adakah dalam surat pemanggilannya? Enggak ada, toh?" lanjut dia.

Megawati mengaku dirinya berhak untuk bertemu dengan Kapolri karena juga merupakan rakyat Indonesia. Putri Presiden Soekarno itu juga beeharap Kapolri berkenan menemuinya untuk berdialog.

"Masak, rakyat enggak boleh ketemu Pak Kapolri? Kalau saya mau ketemu Pak Kapolri, Pak Kapolrinya kan mestinya buka pintu," jelas Megawati.