Celsius Tuntut Tether Kembalikan 57.428 Bitcoin Senilai Rp52 Triliun, Penerbit USDT Menolak!

JAKARTA - Ketegangan antara dua raksasa industri kripto, Tether dan Celsius, semakin memanas. Dalam sebuah langkah yang mengejutkan, Celsius menuntut pengembalian 57.428,64 Bitcoin dari Tether atau pembayaran setara dalam bentuk tunai, yang saat ini bernilai sekitar 3,3 miliar dolar AS (Rp52,8 triliun). Tether dengan tegas menolak tuntutan ini, menyebutnya sebagai tindakan "pemerasan."

Kasus ini berpusat pada perjanjian pinjaman antara Tether dan Celsius, di mana Celsius meminjam stablecoin untuk mengelola operasional penting bisnisnya. Celsius mengklaim bahwa selama kondisi pasar yang bergejolak pada pertengahan 2022, Tether diduga melindungi dirinya dari kebangkrutan Celsius yang akan datang dengan melakukan "transfer Bitcoin yang diduga curang dan tidak sah" dalam sembilan puluh hari menjelang pengajuan kebangkrutan Celsius.

Celsius menegaskan bahwa tindakan ini dilakukan tanpa justifikasi yang jelas, dan kini mereka menuntut pengembalian Bitcoin tersebut atau nilai tunainya. Namun, Tether dengan keras membantah tuduhan tersebut. Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs webnya, perusahaan itu berargumen bahwa Bitcoin yang dimaksud telah dilikuidasi atas arahan Celsius sendiri.

Tether juga menambahkan bahwa likuidasi tersebut dilakukan dengan persetujuan Celsius pada harga yang berlaku pada Juni 2022. Tether mengklaim bahwa nilai Bitcoin saat likuidasi mencapai sekitar 2,4 miliar dolar AS (Rp38,4 triliun), meskipun tidak dijelaskan bagaimana angka tersebut dihitung.

Paolo Ardoino, CEO Tether, melalui platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), mengecam gugatan tersebut, menyebutnya sebagai upaya "mengklaim kembali Bitcoin yang dijual untuk menutupi posisi Celsius." Ia menegaskan bahwa tindakan Tether sepenuhnya sesuai dengan kontrak yang mereka miliki dengan Celsius. Ardoino juga memperingatkan bahwa "upaya untuk meraih uang dengan cara yang memalukan" ini tidak akan berhasil menciptakan preseden buruk bagi industri kripto.