Sejarah Penting Ditorehkan Panjat Tebing di Olimpiade 2024

JAKARTA – Keberhasilan dari cabang olahraga (cabor) panjat tebing mendapat medali emas di Olimpiade Paris 2024 menorehkan sejarah tersendiri.

Emas tersebut disumbangkan oleh Veddriq Leonardo dari nomor speed putra setelah mengalahkan wakil China, Wu Peng, di partai final, pada Kamis, 8 Agustus 2024, petang WIB.

Ini merupakan medali emas kesembilan Indonesia dalam sejarah Olimpiade sekaligus pertama sejak nomor speed individual panjat tebing dilombakan. Sebelumnya, pada Olimpiade Tokyo 2020, nomor lead border dan speed masih digabung.

Selain itu, ini pertama kalinya Indonesia bisa mendapat medali emas dari cabor lain selain bulu tangkis sepanjang sejarah keikutsertaan di multievent terbesar dunia itu.

Bulu tangkis pada tahun ini gagal mendapat medali emas. Catatan tersebut serupa dengan Olimpiade 2012 yang berlangsung di London.

Ketika itu, bulu tangkis tidak mendapat medali sama sekali alias lebih buruk jika dibanding tahun ini yang bisa mendapat perunggu melalui tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.

Perjalanan Veddriq untuk mendapat emas di Paris berlangsung cukup mulus. Dimulai dengan mengalahkan wakil tuan rumah, Bassa Mawem, di babak perempat final setelah ia mencatatkan waktu 4,88 detik, sedangkan lawan mencetak 5,26 detik.

Pada semifinal, Veddriq bertemu dengan Rezza Ali Pour (Iran), yang sebelumnya pernah menjadi lawan dia di semifinal Asian Games 2022. Pada saat itu atlet asal Pontianak tersebut kalah dan meraih medali perunggu.

Kekalahan itu kemudian dibalas oleh Veddriq setelah mencatatkan waktu 4,78 detik dan Rezza mengekorinya dengan catatan waktu 4,84 detik.

Adapun lawan di final sebelumnya pernah dihadapai oleh Veddriq di small final Asian Games 2022 Hangzhou. Bentrok itu dimenangi oleh Veddriq sehingga medali perunggu menjadi miliknya.

Veddriq kembali memperlihatkan kelasnya dalam final di Paris dengan catatan 4,75 detik atau unggul tipis 0,02 detik dari Wi Peng yang membawa pulang medali perak.